JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan, tindakan Wakapolsek Kemayoran, AKP Jamal Alkatiri, yang mengacungkan senjata ke arah warga saat dalam kondisi mabuk telah mencoreng citra institusi Polri.
Ia menilai tindakan tersebut merupakan kebodohan seorang perwira polisi yang menjadi pimpinan di tingkat bawah.
"Tindakan yang bersangkutan tidak hanya mencoreng citra Polri, tapi sudah mempermalukan Polda Metro Jaya. Seolah Polda Metro Jaya sudah salah memilih yang bersangkutan sebagai pimpinan kepolisian di tingkat bawah," kata Neta saat dihubungi, Selasa (9/8/2016).
Neta menganggap sanksi yang tepat bagi Jamal adalah pencopotan jabatan. Izin kepimilikan senjata api Jamal juga harus dicabut.
Dia juga meminta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, segera mengambil tindakan tegas terhadap apa yang dilakukan Jamal.
Neta menyayangkan perbuatan Jamal. Meski Jamal sedang dirundung masalah apapun, tetap tidak dapat dibenarkan bahwa seorang Wakapolsek menenggak minuman keras hingga mabuk lalu mengacungkan senjata api di depan publik.
"Apalagi hal itu terjadi di Jakarta sebagai barometer Indonesia. Akibat tindakan yang memalukan Polri itu, pelaku harus segera dicopot dari jabatannya, ditahan propam dan dicabut haknya dalam menggunakan senjata api," kata Neta.
Pada sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, Jamal ditemukan tertidur di depan sebuah toko aksesoris kendaraan di kawasan Otista, Jakarta Timur. Saat dibangunkan pemilik toko, Jamal langsung mengacungkan senjata api jenis revolver miliknya.
Akibat ulahnya itu, Jamal kemudian diperiksa secara intensif oleh Propam Polres Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.