Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seksinya Luar Batang dan Pasar Ikan bagi Penantang Ahok

Kompas.com - 10/08/2016, 07:00 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum santer berita akan ditertibkannya kawasan Luar Batang dan Pasar Ikan, kedua lokasi tempat ini tak seksi di mata tokoh mana pun.

Pada era VOC, Pasar Ikan dan Luar Batang sempat berfungsi sebagai pasar, tempat pelelangan ikan, serta sebuah tempat yang menjual akuarium.

Dulunya, kapal-kapal dari Pelabuhan Sunda Kelapa dapat dengan mudah merapat ke sana. Bagian depan Museum Bahari yang sekarang dipenuhi oleh toko-toko pun dulunya adalah laut tempat kapal merapat membawa rempah-rempah.

Seiring berjalannya waktu, kawasan itu berangsur sepi dari aktivitas kebaharian, terlebih setelah VOC sudah tidak berkuasa di sana.

Pasar ikan dan tempat pelelangan ikan yang cukup besar itu pun mulai ditempati oleh warga yang lama kelamaan berkembang sendiri menjadi sebuah permukiman padat penduduk. Namun proses jual beli ikan berpindah ke Muara Angke.

Sejak keluar wacana Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penertiban bangunan yang berderet hingga ke muara Sungai Ciliwung di Pelabuhan Sunda Kelapa, warga yang bermukim di sana melakukan perlawanan.

Sejak saat itu, kawasan itu sering mendapat kunjungan mereka yang berniat maju pada Pilkada DKI 2017.

Silahturahmi. Begitu kata para tokoh yang datang berkunjung. Mereka menggelar dialog dan mendengarkan curahan hati warga yang menjadi korban penertiban. Siapa sajakah mereka:

Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, bertemu warga Pasar Ikan usai mengikuti shalat Jumat di Masjid Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (8/4/2016). Setelah Surat Peringatan 2 diberikan Pemprov DKI, hari ini, warga Pasar Ikan mulai membongkar lapak dagangannya.
Tokoh Partai Gerindra ini, pada 8 April 2016, mengawali safari politiknya ke Pasar Ikan. Setelah penertiban dilakukan, Sandiaga juga kerap datang berkunjung ke kawasan itu.

Mei lalu, Sandiaga juga mengajak kader Gerindra yang juga anggota DPR RI Aryo Djojohadikusumo melihat kondisi Pasar Ikan yang saat itu telah rata dengan tanah.

Saat kunjungannya, Sandiaga banyak menerima permohonan oleh warga Pasar Ikan untuk dicarikan solusi atas penertiban yang terjadi, salah satunya terkait ganti rugi.

Mischa Hasnaeni Moein atau dikenal sebagai "wanita emas".

Dian Ardiahanni/Kompas.com Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein atau yang kerap disapa "Wanita Emas" saat menemui salah seorang warga di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
10 April 2016, Hasnaeni Moein atau kerap dikenal sebagai "wanita emas", mendatangi Pasar Ikan. Hasnaeni datang dengan janji membawa perubahan bagi warga Pasar Ikan.

Kedatangan Hasnaeni sehari sebelum penggusuran yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI. Saat itu, Hasnaeni menjanjikan akan membela para warga dengan menyiapkan 700 pengacara pro bono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com