Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pasrah jika Ada Partai Pendukungnya Tarik Dukungan

Kompas.com - 10/08/2016, 10:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pasrah jika ke depannya ada salah satu partainya yang menarik dukungannya.

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi masih adanya internal di kepengurusan Partai Golkar yang tidak setuju untuk mendukungnya.

Menurut Ahok (sapaan Basuki), saat ini satu-satunya harapan agar ia bisa maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 hanyalah melalui jalur partai politik. Karena kesempatan menyerahkan berkas dukungan data KTP melalui jalur independen sudah ditutup.

"(Kalau ada parpol narik dukungan) ya, enggak ikut (Pilkada 2017) dong. Bagaimana mau ikut. Mau koalisi dari mana? Teman Ahok sudah lewat. Andalan kami kan (awalnya) memang independen," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Saat ini, dukungan parpol yang sudah dikantongi Ahok berasal dari Hanura, Golkar, dan Nasdem. Gabungan kursi di DPRD DKI Jakarta yang dimiliki ketiga partai itu adalah 24 kursi, terdiri dari 10 milik Hanura, 9 milik Golkar, dan 5 milik Nasdem.

Syarat minimal kursi yang harus dipenuhi parpol atau gabungan parpol untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22 kursi. Ahok mengaku tidak merisaukan masih adanya internal di kepengurusan Golkar yang menolaknya. Karena ia menyebut pembukaan masa pendaftaran cagub masih lama.

"Yang penting kan sekarang kan dia sudah putuskan, kami pendaftaran 19 sampai 21 September. Ya tunggu saja, santai saja. Masih lama kok. 17 Agustus saja belum, jadi masih sebulan lebih," ujar Ahok.

Ketua tim pemenangan Ahok, Nusron Wahid mengakui Partai Golkar belum bulat mendukung Ahok. Ia menyebut masih ada sebagian kader yang keberatan partai berlambang beringin itu mendukung Ahok pada Pilkada 2017.

"Tahu sendirilah kader Golkar. Di Golkar itu yang anti Ahok banyak," ujar Nusron saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Senin (8/8/2016).

Meski demikian, Nusron mengatakan kader yang tidak setuju mendukung Ahok adalah kader yang kini tidak memiliki wewenang di struktural partai. Tidak bulatnya dukungan Golkar untuk mendukung Ahok hanya berada pada tataran pengurus. Bukan pada simpatisan.

Kompas TV Ahok Yakin 3 Parpol Pendukung Tetap Konsisten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com