Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammad Sangaji: Dua Partai Koalisi Kekeluargaan Akan Dukung Ahok

Kompas.com - 13/08/2016, 09:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua partai dari "Koalisi Kekeluargaan" disebut-sebut akan bergabung dengan koalisi pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pernyataan itu dilontarkan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta, Muhammad "Ongen" Sangaji yang menambahkan keduanya akan bergabung dalam waktu dekat.

Sejauh ini sudah terdapat tiga partai politik yang mendukung Ahok, yakni Hanura, Golkar dan Nasdem.

"Saya sudah sampaikan kemarin kan, dalam waktu menjelang 10 hari ini ada dua partai yang bergabung dan itu pasti," kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Namun Ongen tak merinci nama kedua partai itu. Menurutnya, saat ini kedua partai tersebut menjadi "informan" koalisi Ahok untuk memantau pergerakan "Koalisi Kekeluargaan".

"Pokoknya biarkan kami titip mereka di dalam 10 hari biar lebih tahu apa yang terjadi di antara tujuh partai itu," kata Ongen.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengungkapkan, koalisi pro-Ahok lebih rawan pecah dibanding Koalisi Kekeluargaan.

Sebab, menurut Taufik, koalisi Ahok belum menentukan posisi calon wakil gubernur sebagai pendamping Ahok.

Di antara tiga partai pendukung Ahok, kata Taufik, akan berebut mengambil posisi cawagub, salah satunya Nasional Demokrat.

Menurut Taufik, partai besutan Surya Paloh itu memiliki alasan untuk mencalonkan wagub karena lebih dulu mendukung Ahok.

Kemudian Partai Golkar, kata Taufik, memiliki alasan untuk menentukan wagub lantaran kursinya paling besar dalam koalisi.

"Golkar bilang, eh gue ketua timnya. Mungkin kan terjadi begitu," sambung Taufik.

Jika salah satu partai politik pendukung Ahok kabur, katanya, Ahok tak akan maju sebagai calon gubernur.

Sebab kursinya tak cukup untuk mengantarkannya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Di sisi lain, potensi pecahnya Koalisi Kekeluargaan dinilai kecil. Di antara tujuh partai sudah memiliki kesepakatan untuk posisi cawagub dan cagub.

Posisi cawagub, tujuh partai sepakat untuk memilih Sandiaga Uno. Sementara untuk gubernur diserahkan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau pun ada satu yang keluar, kan masih tetap bisa ikut. Kursinya masih cukup," kata Taufik.

Tujuh partai dalam "Koalisi Kekeluargaan" terdiri dari PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN.

Koalisi itu sendiri baru diputuskan di tingkat DPD dan belum ada perjanjian hitam di atas putih untuk membuat Koalisi Kekeluargaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com