Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gila, Tunggu Bagasi di T3 New Soetta sampai Sejam"

Kompas.com - 15/08/2016, 14:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Beberapa penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia mengeluhkan layanan di Terminal 3 New Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu hal yang dikeluhkan adalah lamanya waktu pengambilan barang atau bagasi di area kedatangan yang terletak di lantai dasar bangunan terminal.

Seorang penumpang GA 177 asal Pekanbaru, Panji, menceritakan pengalamannya harus menunggu lama untuk mengambil barang di area baggage claim. Waktu yang dibutuhkan sampai barangnya keluar dan bisa diambil satu jam lebih.

"Semua (penumpang) ngelilingin tempat pengambilan bagasi. Itunya (conveyor belt) enggak jalan. Pada nanya, ini kenapa sih, lama banget. Saya saking betenya, nunggu saja di luar," kata Panji kepada Kompas.com, Senin (15/8/2016) siang.

Panji mengatakan, tidak ada informasi sama sekali yang diberikan kepada penumpang terkait kondisi tersebut. Penumpang sampai harus menanyakan apa yang terjadi kepada petugas keamanan setempat.

"Security cuma bilang, mungkin ada gangguan. Tapi, memang benar-benar parah, loh. Gila, nunggu bagasinya saja sampai sejam," tutur Panji.

Setelah barang datang, Panji masih harus menunggu lagi untuk naik bus Damri menuju rumahnya yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Total waktu yang dibutuhkan mulai dari turun pesawat hingga busnya berangkat sekitar dua jam lebih.

Penumpang lainnya, Hendra, juga mengeluhkan layanan baggage claim di Terminal 3 New. Rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari turun pesawat hingga bisa keluar gedung terminal sekitar dua jam.

"Ramai sekali orang pas saya mendarat itu. Pas saya nunggu bagasi, ada penumpang dari penerbangan sebelumnya yang masih nungguin juga barangnya, belum keluar-keluar," ujar Hendra.

Panji maupun Hendra juga mengeluhkan kondisi fisik bangunan terminal. Di beberapa titik, masih tercium bau cat dan bunyi bising yang cukup mengganggu kenyamanan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com