Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Mau Menanyakan, Apa Betul Tidak Ada Permintaan Otopsi Mirna dari Polisi?"

Kompas.com - 25/08/2016, 17:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Salah satu kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, meminta dokter Slamet Purnomo kembali dihadirkan untuk bersaksi dalam sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Permintaan itu dilontarkan untuk mengonfirmasi temuan surat permintaan otopsi terhadap jenazah Mirna saat disemayamkan di Rumah Sakit Polri.

"Yang mulia, mohon izin, agar dokter Slamet bisa dipanggil lagi. Kami mau menanyakan, apa betul tidak ada permintaan otopsi Mirna dari polisi? Kemarin dokter Slamet kan menyatakan Mirna tidak diotopsi. Tapi, ternyata ada surat ini," kata Otto di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Otto membacakan isi surat tersebut lengkap dengan nomor surat, klasifikasi, dan perihalnya. Dari salah satu poin di dalam surat itu, disebutkan permintaan agar jenazah diperiksa luar dan dalam, dengan kata lain diotopsi.

"Kami mau tanya dulu biar jelas, apa betul tidak ada permintaan otopsi, atau sebenarnya ada (permintaan otopsi) tapi tidak dilakukan, ditutup-tutupi, atau sengaja tidak dilakukan?" tanya Otto.

(Baca: Saksi Ahli Paparkan 4 Kemungkinan Penaruh Sianida ke Kopi Mirna)

Mendengar permintaan itu, ketua majelis hakim Kisworo menyebutkan akan menampung masukan itu untuk dipertimbangkan pada sidang selanjutnya.

Dokter Slamet sebelumnya sudah bersaksi pada sidang mengadili Jessica, 3 Agustus 2016 lalu. Saat itu, Slamet mengungkapkan, pihaknya tidak mengotopsi jenazah Mirna karena ada permintaan dari penyidik polisi.

Kepada dokter forensik, penyidik hanya minta agar dilakukan pengambilan sampel lambung, empedu, hati, dan urine Mirna.

Kompas TV Ahli Toksikologi: Mirna Kekurangan Oksigen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com