JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Gerindra masih menunggu PDI Perjuangan menetapkan figur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sejumlah skenario disiapkan Gerindra untuk mengantisipasi pilihan politik PDI-P terkait Pilkada DKI Jakarta.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menuturkan, partainya sangat berharap PDI-P mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Jika Risma diusung dan PDI-P memilih jalan bersama Koalisi Kekeluargaan, maka Gerindra akan mengajukan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernurnya.
Koalisi Kekeluargaan terdiri dari tujuh partai politik, yakni Gerindra, PDI-P, Demokrat, PKB, PKS, PPP, dan PAN. Adapun Sandiaga ditetapkan menjadi bakal cagub DKI Jakarta oleh Partai Gerindra dan telah mendapat dukungan dari PKB.
“Jadi statusnya sekarang masih menunggu PDI-P mencalonkan Risma atau tidak, bersama koalisi melawan Ahok, atau mendukung Ahok,” kata Andre, kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2016).
Andre mengatakan, komunikasi antara partai dalam Koalisi Kekeluargaan berlangsung baik. Ia bahkan menyebut ada pertemuan rutin antara partai-partai tersebut untuk memetakan upaya memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Jika PDI-P tidak mengusung Risma dan tidak bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan, kata Andre, maka Gerindra akan memilih figur bakal cawagub yang mendapat dukungan partai koalisi. Ada tiga nama yang disebut Andre berpeluang menjadi bakal cawagub mendampingi Sandiaga, yaitu Sekretaris Daerah Saefullah, Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
(Baca: Saefullah Jadi yang Pertama untuk "Fit and Proper Test" di Partai Gerindra)
Andre yakin pasangan yang diusung Gerindra dan Koalisi Kekeluargaan akan menang pada Pilkada DKI 2017 melawan calon petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Optimistis Andre merujuk pada pengalaman Pilkada DKI 2012 dan elektabilitas Sandiaga yang terus meningkat.
“Semua opsi masih terbuka dan kami sudah berpengalaman,” ujarnya.