JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan bahwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja memberi kontribusi untuk Jakarta.
Kontribusi tersebut dinilai menjadi hal yang meringankan vonis Ariesman.
"Saya kira kalau kontribusi, Agung Podomoro memang kontribusi ya dan mereka juga termasuk pengembang yang paling komitmen membayar kontribusi itu," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (1/9/2016).
Ahok menyebut Rusunawa Daan Mogot merupakan salah satu kontribusi PT Agung Podomoro untuk Jakarta. Ahok pun mengaku sempat kaget ketika mengetahui PT Agung Podomoro Land ingin membatalkan tambahan kontribusi 15 persen dikali NJOP dikali luas lahan dengan menyuap Mohamad Sanusi.
Padahal, PT Agung Podomoro Land sudah menyicil tambahan kontribusi itu.
"Makanya saya juga heran kenapa mereka mau membatalkan, orang dia sudah bayar," ujar Ahok.
Terkait vonis 3 tahun yang diterima Ariesman, Ahok tidak mau banyak berkomentar. Dia menyerahkan itu kepada majelis hakim.
"Saya enggak tahu, urusan hakim," ujar Ahok. (Baca: Mantan Presdir PT Agung Podomoro Land Divonis 3 Tahun Penjara)
Majelis Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja.
Vonis tersebut lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta hakim memenjarakan Ariesman selama empat tahun. Majelis Hakim mempertimbangkan beberapa hal yang memberatkan dan meringankan.
Salah satu hal yang meringankan, Majelis Hakim menilai Ariesman Widjaja selaku pimpinan perusahaan pengembang, telah berkontribusi bagi pembangunan di DKI Jakarta. Adanya kontribusi Agung Podomoro pernah diakui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Gubernur yang sering disapa Ahok tersebut mengakui bahwa ia sering memanfaatkan biaya pihak swasta untuk merealisasikan program, mulai dari program corporate social responsibility (CSR) hingga kewajiban tambahan pengembang.
Agung Podomoro disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan Ahok. Bahkan, Ahok tak masalah jika dirinya disebut Gubernur Agung Podomoro. (Baca: Ahok dan Sebutan "Gubernur Agung Podomoro")