JAKARTA, KOMPAS.com - Lima hari pasca-penggusuran RT 09 RW 04 Rawajati, Selasa (6/9/2016), sebagian warga masih bertahan di trotoar Jalan Rawajati Barat dengan mendirikan tenda.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tujuh tenda dari terpal itu menjadi tempat berteduh warga.
Tenda-tenda tersebut hanya dialasi tripleks dan terpal. Tak ada dinding yang untuk melindungi warga dari hujan dan panas.
(Baca juga: Ketika Anak-anak Rawajati yang Jadi Korban Penggusuran Mengais Parkir...)
Tampak salah satu tenda yang didirikan warga itu cukup luas. Terpampang tulisan tangan pada kayu yang berbunyi "Posko Penggusuran Ilegal" di depan tenda.
Di sampingnya, tampak berkibar bendera Partai Gerindra. Mul Wahyudi, salah satu warga yang juga masih bertahan, mengatakan bahwa posko tersebut memang diusulkan oleh Partai Gerindra.
Namun, posko itu dikelola warga saat ini. Tidak banyak aktivitas yang dilakukan di posko maupun di tenda-tenda warga.
Mereka hanya duduk-duduk dan berbincang di sana. "Ini posko bebas saja untuk warga, untuk siapa pun. Untuk berteduh," kata Mul saat ditemui di lokasi, Selasa (6/9/2016).
Mul mengatakan bahwa ia masih menunggu rencana Partai Gerindra, maupun kadernya yang mencalonkan diri sebagai gubernur, yakni Sandiaga Uno, untuk membangun crisis center di Rawajati.
Para warga mengaku tetap bertahan di Rawajati dengan tidur di tenda dan pinggir jalan karena menolak dipindahkan ke Rusun Marunda yang dianggap jauh dari Rawajati.
"Kami bertahan di sini sampai pemerintah bersedia merelokasi ke rusun yang ada di wilayah Jaksel. Marunda kan kejauhan," ujar Mul.
(Baca juga: Anggota DPRD DKI Emosi Saat Melihat Warga Gusuran Rawajati Luka-luka)
Sandiaga sebelumnya mengaku telah menyiapkan crisis center bagi warga korban penggusuran di Rawajati.
Posko tersebut akan memetakan kebutuhan warga yang tergusur, terutama bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
Setelah mendata warga yang kehilangan pekerjaan akibat penggusuran, Sandiaga mengaku akan berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia maupun Kamar Dagang Indonesia untuk menyalurkan mereka ke tempat kerja baru.
"Kami khususkan hari ini untuk Rawajati, tapi kami buka nanti untuk semua. Karena ada beberapa daerah yang akan ditertibkan tanpa sosialisasi yang cukup, jadi banyak yang mengeluh," kata Sandiaga.