Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Nilai Seharusnya Warga yang Terdampak Penertiban Berterima Kasih

Kompas.com - 08/09/2016, 17:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbicara mengenai penertiban di Jakarta yang sering dinilai tidak pro-rakyat. Menurut dia, warga yang terdampak penertiban biasanya sudah menetap puluhan tahun di lahan yang bukan haknya.

Seharusnya, menurut Djarot, mereka berterima kasih atas hal itu. Terlebih lagi, mereka selalu direlokasi ke tempat yang lebih baik setelah penertiban.

"Tentunya mereka harus sadar itu bukan untuk peruntukan, bukan hak dia. Harusnya berterima kasih juga dong, sekarang kita pindahkan ke rusunawa (rumah susun sederhana sewa) di Marunda misalnya," ujar Djarot di Masjid Al Azhar Sentra Permai, Jalan Dr Sumarno, Kamis (8/9/2016).

Djarot mengatakan, warga yang terdampak penertiban tidak hanya diberi rusunawa, tetapi juga diberi kios gratis selama dua tahun untuk mereka yang mau berjualan. Jika sakit, mereka diberi pengobatan gratis.

Semua anak yang tinggal di rusun diberi Kartu Jakarta Pintar (KJP). Menurut dia, semua fasilitas itu sudah sangat cukup untuk warga yang terdampak penertiban.

"Nah yang tidak pro-rakyat itu seperti apa?" ujar Djarot. (Baca: Penertiban Jalan Terus meski Menjelang Pilkada DKI 2017)

Djarot mengatakan, penertiban juga dilakukan untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar. Penertiban dilakukan agar pemerintah bisa menormalisasi bantaran sungai agar Jakarta tidak terendam banjir. Jika Jakarta banjir, lebih banyak warga Jakarta yang menderita.

"Kalau banjir, yang kena rakyat juga. Kok ketika penyebabnya kita tertibkan, warganya kita relokasi, kita dianggap enggak pro-rakyat?" ujar Djarot.

Kompas TV Warga Demo Tolak Ahok jadi Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com