Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Isu SARA Itu Sudah Usang

Kompas.com - 10/09/2016, 22:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa ia enggan menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), untuk mengalahkan lawan politiknya pada Pilkada DKI 2017.

Dalam acara "Rosi" yang ditayangkan Kompas TV, Jumat (9/9/2016) malam, Sandiaga menegaskan bahwa ia tidak pernah dan tidak akan menggunakan isu itu untuk bertanding memperebutkan kursi "DKI 1".

(Baca juga: Cerita Sandiaga soal Para Mitra Bisnisnya yang Ibaratkan Ahok sebagai Superman)

Sandiaga menilai isu itu merupakan isu usang. Ia pun yakin warga Jakarta tak akan terpengaruh isu SARA.

Sandiaga juga mengaku sempat mempertanyakan ketika Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyampaikan bahwa partai pengusungnya, Partai Gerindra, menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan Ahok.

"Itu bukan isu utama, itu isu usang, makanya saya bingung Pak Basuki bilang 'Itu partai Anda (pakai isu SARA)'. Buat saya masalah itu sudah selesai," ujar dia.

Sandiaga menilai, saat ini warga Jakarta lebih mementingkan isu ekonomi, termasuk mengenai bahan pokok yang terjangkau serta lapangan pekerjaan yang luas.

Sandiaga juga menceritakan pengalamannya ketika mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

(Baca juga: Sandiaga Bisa Mengerti jika PKB Tarik Dukungannya)

Sandiaga mengatakan bahwa ia bersekolah di sekolah yang siswanya memiliki latar belakang yang beragam. 

Selain itu, saat menjadi pebisnis, Sandiaga memiliki mitra bisnis dari berbagai kalangan.

"Buat Jakarta itu isu yang paling penting adalah isu ekonomi, membuat anak-anak mereka bisa sekolah, mendapat lapangan pekerjaan. Itu masalah yang ada di Jakarta" kata Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Uno Lari Pagi Bersama Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com