Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha Terakhir di Bukit Duri...

Kompas.com - 11/09/2016, 12:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Bukit Duri akan segera ditertibkan seusai Idul Adha. Boleh jadi, besok merupakan hari raya Idul Adha terakhir yang dirayakan warga Bukit Duri di rumah mereka saat ini.

Salah seorang warga, Rusdi, mengatakan, tidak ada hal istimewa yang akan dilakukan warga, esok hari.

"Besok ya memang terakhir kali kami Idul Adha di sini. Nanti kan mau digusur. Tapi besok kegiatannya sama saja dengan tempat lain, motong hewan kurban saja," ujar Rusdi di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Minggu (11/9/2016).

Baca juga: Ahok Sebut Warga Bukit Duri Penjarah Badan Sungai Juga Melanggar HAM

Rusdi mengatakan, sebenarnya tahun depan dia dan warga sekitar tetap bisa merayakan Idul Adha bersama-sama. Sebab, mereka semua akan pindah ke rusunawa yang sama, yaitu Rusunawa Rawabebek.

Hanya saja, Hari Raya itu tidak lagi dirayakan di kampung halaman mereka sendiri melainkan di rusun. Rusdi mengatakan, akan ada yang berbeda pada perayaan Idul Adha tahun depan.

"Memang kurang begitu khidmat, kalau di sini kan suasananya beda," ujar Rusdi.

Hal senada juga disampaikan oleh Ramli. Ramli mengatakan, warga akan menghadapi Idul Adha dengan perasaan gelisah. Sebab, tempat tinggal mereka akan digusur dalam waktu hitungan hari.

"Idul Adha besok jelas berbeda. Ada yang gelisah buat menatap ke depan akan bagaimana," ujar Ramli.

Baca juga: DPRD DKI Minta Bentrok pada Penertiban Rawajati Tidak Terulang di Bukit Duri

Ramli mengatakan, dia dan keluarganya akan memulai dari awal lagi di tempat relokasi nanti.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa ekor kambing sudah disiapkan warga untuk disembelih pada Idul Adha besok. Anak-anak yang tinggal di sana tampak sedang memberi makan kambing-kambing itu dengan daun-daun.

Meski berat, Rusdi dan Ramli mengaku sudah menerima kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menertibkan tempat tinggal mereka. Mereka bersedia untuk pindah ke Rusunawa Rawa Bebek dan memulai hidup baru di sana.

Kegelisahaan saat ini diharapkan menghilang setelah mereka mulai terbiasa di tempat relokasi nantinya.

"Masyarakat di sini, kalau memang sudah agenda pemerintah, ya kita siap-siap saja," ujar Rusdi.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan melayangkan surat peringatan (SP) kedua kepada warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016). Rencananya, kawasan tersebut akan ditertibkan setelah Idul Adha.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, penertiban permukiman tidak akan menunggu sidang gugatan class action yang diajukan oleh sebagian warga. Menurut dia, hingga kini belum ada putusan dari pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com