Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Toksikologi Puslabfor Polri Tantang Kubu Jessica Buktikan Penyebab Kematian Mirna

Kompas.com - 14/09/2016, 16:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahli toksikologi forensik dari Puslabfor Polri, Kombes Nursamran Subandi, mengomentari pernyataan ahli-ahli yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso terkait penyebab kematian Wayan Mirna Salihin. Nursamran merupakan orang yang memeriksa barang bukti kasus kematian Mirna.

Para saksi ahli yang diajukan pihak Jessica menyatakan dalam persidangan kasus itu bahwa Mirna meninggal bukan karena terpapar sianida.

"Apakah ada dia (ahli-ahli dari pihak Jessica) punya bukti yang komprehensif dari awal sampai akhir yang menuju satu titik yang mengatakan yang bersangkutan (Mirna) mati bukan karena sianida. Saya tantang dia," kata Nursamran yang hadir dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).

Menurut Nursamran, ahli-ahli yang dihadirkan tim kuasa hukum Jessica memberikan keterangan secara individual. Padahal, ahli forensik seharusnya melakukan pengujian secara komprehensif.

"Forensik itu harus satu, apakah ada benang merahnya. Dia (ahli dari pihak Jessica) harus membuktikan terbalik kalau bukan karena sianida, dia dengan apa, buktikan dari awal," kata dia.

Saat menetapkan kematian Mirna disebabkan oleh sianida, Nursamran menjelaskan, ahli forensik tidak hanya melihat hasil pemeriksaan laboratorium, tetapi juga fakta-fakta atau rangkaian kejadian yang terekam kamera CCTV, warna larutan kopi yang berubah jadi kuning, kandungan sianida yang besar dalam kopi, dan lainnya.

"Kenapa semua itu berentetan seperti itu dalam satu arah. Kalau tidak karena itu (sianida), buktikan secara terarah seperti itu juga," kata Nursamran.

Dalam menentukan penyebab kematian Mirna, dia mengaku bersikap obyektif tanpa melihat siapa pelakunya. Hal tersebut, kata dia, berbeda dengan ahli dari pihak Jessica.

"Kami harus netral. Mereka (ahli dari pihak Jessica) berbeda, mereka kan penasihat hukum mengentengkan terdakwa. Kalau kami tidak, kami melihat fakta yang benar," tuturnya.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. Jessica menjadi terdakwa dalam kasus tersebut.

Kompas TV Ahli Toksikologi: Sianida Bisa Dilacak dalam Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com