Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Jambret Blackberry Milik Bocah, Dua Tukang Ditangkap

Kompas.com - 14/09/2016, 20:50 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi mengamankan dua tukang karena mencoba menjambret ponsel milik seorang bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2016) malam.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Afroni menyebut dua orang tersebut adalah Rico (26) tukang servis AC, dan Ivan (20) tukang cuci steam mobil. Keduanya diamankan setelah sempat melarikan diri dan gagal menjambret Blackberry Z3 milik Fatiyah (11), warga Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Pada saat bersama dengan temannya sedang ngobrol di Jalan Anggrek, korban tiba-tiba dihampiri oleh satu pelaku yang kemudian langsung mencoba merebut HP yang sedang dipegang," kata Afroni dalam keterangannya, Rabu (14/9/2016).

Fatiyah dan kawan-kawannya berusaha melawan saat dirampas. Ia berteriak "jambret!" dan terdengar oleh warga sekitar. Lantaran panik dan tak kunjung berhasil merampas, Rico pun memutuskan untuk kabur bersama Ivan yang sudah menunggu di motor.

Petugas Polsek Pesanggrahan yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi segera mengetahui kejadian tersebut. Bersama warga sekitar, polisi langsung mengejar kedua pelaku dan berhasil menangkap keduanya di dekat tempat cuci steam.

"Pelaku yang akan dihakimi oleh warga selanjutnya diamankan ke Polsek Pesanggrahan untuk diperiksa," kata Afroni. (Baca: Diduga Jambret, Pria Berambut "Mohawk" Dihajar Warga di Jembatan UI)

Keduanya terancam dijerat Pasal 53 juncto 363 KUHP tentang Percobaan Pencurian dengan ancaman hukuman 1 tahun 8 bulan penjara.

Kompas TV 2 Jambret Digerebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com