Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polisi Perketat Pengawalan terhadap Ahok

Kompas.com - 16/09/2016, 17:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Belakangan ini, pengamanan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tampak diperketat. Salah satunya terlihat saat Ahok menghadiri peresmian Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016) lalu.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, hal tersebut dilakukan karena waktu yang sudah mendekati masa tahapan Pilkada DKI 2017.

"Ya jelas itu (memasuki tahapan Pilkada DKI) karena memang kami sudah mengantisipasi itu, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/9/2016).

Namun, Awi menampik bahwa Ahok-lah yang meminta pengamanan terhadap dirinya diperketat. Menurut dia, setiap pejabat berhak mendapat pengamanan.

"Karena memang ini sudah mulai penahapan dan kami akan bicara dari deteksi dini, laporan intelijen jangan sampai nanti sampean bilang kecolongan lagi," ucapnya.

Awi menilai, pengamanan terhadap Ahok saat menghadiri peresmian Pasar Kebon Bawang masih terbilang wajar. Sebab, acara tersebut sudah menjadi agenda gubernur.

"Kalau memang dimungkinkan ada ancaman ya wajar saja kami lakukan, amankan, ada Brimob, ada Sabhara, jangan sampai nanti kami dibilang kecolongan," kata Awi.

Awi menyebut, pengamanan yang melekat terhadap Ahok hanya terdiri atas 10 anggota Brimob. Anggota itu hanya berjaga di rumah Ahok. Mengenai personel pengamanan saat acara gubernur, menurut Awi, hal itu bersifat situasional.

Adapun Ahok tampak dikawal puluhan polisi bersenjata yang menggunakan sepeda motor usai acara peresmian Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).

Sebelum acara peresmian Pasar Kebon Bawang, Ahok beberapa kali menerima penolakan dari warga saat akan menghadiri acara di suatu wilayah.

Penolakan tersebut salah satunya saat Ahok menghadiri acara peresmian Pasar Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (9/9/2016). Saat itu, ia juga sempat dikawal pasukan polisi bersenjata.

Kompas TV Ahok Tegaskan Siapa Saja Boleh ke Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com