Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PDI-P Jadikan Ahok-Djarot Opsi Utama Pilkada DKI

Kompas.com - 17/09/2016, 12:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga menyatakan, mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat menjadi skenario utama PDI-P pada Pilkada DKI 2017.

Eriko menyebut sebenarnya skenario mengusung Ahok-Djarot ada di posisi terakhir dari tiga opsi yang dibuat PDI-P. Namun, kini opsi itu naik jadi opsi utama PDI-P untuk Pilkada DKI.

"Skenario Ahok-Djarot yang tadinya ketiga jadi pertama, nah sekenario yang pertama sekarang jadi yang kedua, dan yang kedua jadi skenario ketiga," kata Eriko dalam diskusi di Radio Sindo Trijaya Network dengan tema "Sinema Politik Pilkada DKI" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).

Skenario pertama turun jadi posisi kedua, kata Eriko, yakni PDI-P mengusung calon hasil penjaringan dan fit and proper test di PDI-P. Posisi kedua kini jadi skenario terakhir, yakni mengusung kader internal.

PDI-P menjadi partai yang mampu mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri karena punya 28 kursi di DPRD.

Eriko mengakui memang banyak kritik dari kader PDI-P kepada Ahok, tetapi pandangan publik tetap diutamakan. Kalau memang Ahok-Djarot masih diinginkan masyarakat, tidak ada alasan PDI-P tidak mengusung keduanya lagi.

"Kita lihat proses pembangunan kan sedang berjalan, dan sedang dalam on track, kalau memang ini memungkinkan dan ini diinginkan masyarakat DKI, kenapa tidak untuk terus berlanjut," ujar Eriko.

Ia merujuk beberapa hasil survei seperti dari Populi Center, Kedai Kopi, dan lainnya, Ahok tetap ada di posisi pertama.

"Coba perhatikan, Pak Ahok tetap di posisi satu dan yang kedua Ibu Risma, ada satu hal di sini itu membanggakan," ujar Eriko.

Namun, dia menyatakan politik sangat dinamis. Semua hal mungkin, termasuk opsi mengusung Ahok-Djarot, bisa saja berubah lagi.

"Tidak ada yang tidak mungkin," ujar Eriko.

Hadir dalam diskusi ini Ketua KPU DKI Sumarno, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, bakal calon gubernur DKI Rizal Ramli, dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta dari PKS, Mardani Ali Sera.

Kompas TV Duet Ahok-Djarot Hampir Pasti Diusung PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com