Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanusi Sebut 2 Saksi Ini sebagai Saksi Kunci baginya

Kompas.com - 19/09/2016, 22:08 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, yang kini jadi terdakwa kasus dugaan korupsi, mencoba mengingatkan kembali potongan-potongan kejadian kepada Kepala Bagian Perundang-undangan Sekwan DPRD DKI Jakarta, Heru Wiyanto, dan Kepala Sub Bagian Raperda DKI Jakarta, Dameria Hutagalung.

Heru dan Dameria menjadi saksi dalam persidangannya di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (19/9/2016).

Sanusi mengingatkan keduanya karena mereka sering lupa ketika menjawab pertanyaan dari hakim maupun jaksa. Meski baru mengetahui nama kedua saksi itu, Sanusi mengaku keduanya bagaikan saksi kunci bagi dia.

"Jujur saja, saya baru tahu Bu Dameria yang ini. Pak Heru dan Bu Dame ini. Maaf, buat saya saksi kunci karena tiap hari ada dalam pembahasan," ujar Sanusi.

Heru dan Dameria merupakan PNS DKI Jakarta di Kesekretariatan Dewan yang mengurus masalah perundang-undangan dan raperda. Dameria mengaku pernah dipanggil Sanusi untuk menemuinya guna mencatat sejumlah masukan dari Sanusi atas Raperda Reklamasi.

Sanusi juga mengajak Dameria untuk ikut ke Bappeda ketika dia menemukan ada 13 pasal yang diduga diselundupkan eksekutif. Sayangnya, dua saksi ini sering lupa ketika ditanya sesuatu oleh Jaksa.

Hal ini karena banyaknya rapat-rapat di DPRD DKI yang mereka hadiri. Sanusi pun mencoba menjelaskan beberapa kejadian untuk mengingatkan mereka. Sanusi mengatakan upayanya memanggil Heru merupakan kelanjutan dari pertemuan Ketua Balegda DPRD DKI Mohamad Taufik dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dia mengatakan, setelah ada kabar persetujuan kontribusi tambahan 15 persen dari Basuki atau Ahok, dia memanggil Heru untuk menyusun kembali kalimat dalam pasal raperda. Hal itu nanti akam diusulkan dalam rapat selanjutnya.

Usulan itu dia sampaikan kepada Heru dengan tulisan tangan di kertas biasa.

"Saya bilang ke Pak Heru, tolong ini buat dalam bahasa hukum perda," ujar Sanusi.

Sanusi mengatakan pertemuan Ahok dan Taufik di ruang VIP menjadi penting karena itulah yang membuat dia meminta Heru untuk membuat usulan baru. Sanusi mengatakan, setelah memanggil Heru dia juga tidak pernah lagi mengikuti rapat pembahasan karena sibuk.

"Saya juga cuma anggota Balegda. Saya pimpinan Komisi D dan raperda ini domain Komisi D. Kalau saya berargumen, itu bukan karena kepentingan," kata Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com