JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, menyampaikan awal mula munculnya nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dalam bursa cagub dan cawagub Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Syarif, nama Anies muncul karena banyaknya yang menginginkan dia untuk maju dalam Pilkada DKI 2017.
"Memang Pak Anies kan tokoh nasional yang dalam pilkada ini baru muncul ketimbang Yusril atau yang lain. Rupanya ada magnet, daya tarik yang luar biasa, ketika dimunculkan nama Anies," ujar Syarif ketika dihubungi, Kamis (22/9/2016).
Hal ini terlihat ketika banyak warga yang mendatangi kediaman Anies untuk memintanya maju Pilkada DKI 2017.
Selain itu, elektabilitas Anies dinilai lebih menjanjikan dibandingkan dengan tokoh lain seperti Yusril Ihza Mahendra yang sempat disebut-sebut akan berpasangan dengan Sandiaga.
Syarif mengacu pada survei terbaru dari Poltracking Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Anies mencapai 8,9 persen. Sementara itu, elektabilitas Sandiaga berdasarkan survei tersebut mencapai 9,2 persen.
Adapun elektabilitas Yusril lebih rendah dibandingkan dengan Anies dan Sandiaga, yakni 4,6 persen.
"Jadi Anies dan Sandi kita nilai cukup signifikan sebagai tokoh pendatang baru di pilkada," ujar Syarif.
Sebelumnya, Sandiaga mengaku akan berpasangan dengan Anies dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sandiaga juga sudah bertemu dengan Anies pada pagi tadi.
Menurut dia, Anies sepakat untuk bersama membangun Jakarta.