Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toeti Soekarno Berpeluang Dihadirkan dalam Gugatan Lahan Cengkareng Barat

Kompas.com - 26/09/2016, 15:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Toeti Nozlar Soekarno, Taufiq, mengatakan, pihaknya berencana menghadirkan sejumlah saksi untuk meyakinkan majelis hakim dalam persidangan sengketa lahan Cengkareng Barat bahwa lahan di Cengkareng Barat yang terletak di Jakarta Barat merupakan milik Toeti.

Pihaknya, kata Taufiq, akan menghadirkan saksi ahli serta saksi dari pewaris tanah Cengkareng Barat. Terkait saksi dari pewaris lahan, Taufiq masih enggan menyebutkan secara pasti saksi yang akan dihadirkan.

Namun, kemungkinan pewaris yang akan dipanggil adalah Toeti.

"Saya ambil saksi ahli, tetapi pasti ahli waris juga. Bisa jadi (Toeti)," ujar Taufiq seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).

Diketahui, ada sejumlah nama yang menjadi ahli waris lahan Cengkareng Barat. Pewaris tersebut ialah Toeti Nozlar Soekarno, Santi Soekarno, Rizki Soekarno, Lucky Soekarno, Zanudin Soekarno, dan Rudy Iskandar yang diketahui sebagai kuasa pemilik lahan.

Adapun petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Barat yang hadir dalam persidangan hari ini kemungkinan juga akan menjadi saksi untuk memperkuat bukti yang ada.

"Nanti lihat kesaksian beberapa minggu lagi, ada kemungkinan petugas BPN Jakarta Barat akan jadi saksi," ujar Taufiq. (Baca: Ahok: Toeti Dapat Tanah Cengkareng Barat dari Mana?)

Pada persidangan di PN Jakpus hari ini, kuasa hukum Toeti menyerahkan sejumlah dokumen yang salah satunya berisi sertifikat atas nama Toeti Nozlar Soekarno yang dipinjam dari BPN Jakarta Barat.

Kompas TV Ahok Beberkan Proses Beli Lahan Cengkareng
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com