Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan Senen Ditutup

Kompas.com - 28/09/2016, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan akan menutup satu jalur di pelintasan sebidang di Senen, Jakarta Pusat, mulai 1 Oktober pukul 00.00. Seluruh pengendara dari arah Tugu Tani ke Cempaka Putih harus melewati terowongan.

Menurut Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Edi Nursalam, sosialisasi penutupan pelintasan sebidang dilakukan sejak sebulan lalu.

”Bersamaan dengan penutupan itu, palang pintu pelintasan akan kami posisikan tertutup secara permanen,” ujarnya, Selasa (27/9).

 Rekayasa lalu lintas di sekitar pelintasan sebidang Senen sedang disiapkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI. Empat lampu lalu lintas di perempatan Senen akan dikurangi menjadi dua lampu. Selain itu, akses masuk stasiun juga diubah lewat pintu belakang stasiun.

Edi menambahkan, penutupan pelintasan sebidang Senen sudah mendesak karena potensi kecelakaan lalu lintas sangat tinggi. Penutupan pelintasan sebidang juga mencegah kecelakaan seperti di pelintasan Angke, beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia DKI Achmad Izzul Waro berpendapat, penutupan pelintasan di Senen berpotensi menimbulkan kemacetan. Namun, penutupan pelintasan itu mendesak karena lalu lintas kereta api terus bertambah, sementara tingkat kedisiplinan pengguna jalan raya kurang.

 ”Jangan sampai timbul korban baru karena kecelakaan di pelintasan sebidang, lalu menyalahkan pemerintah karena tak kunjung menutup pelintasan, terutama di lokasi yang sudah dibangun terowongan atau jalan layang,” kata Izzul.

Ia mendukung penutupan pelintasan di Senen dilakukan bertahap. Pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas transjakarta sehingga warga punya alternatif meninggalkan kendaraan pribadi dan berpindah ke angkutan umum. ”Jika tanpa alternatif, artinya menekan mobilitas atau aktivitas ekonomi warga,” ujarnya.

Selain moda transportasi, alternatif yang ditawarkan kepada warga bisa berupa rute perjalanan atau waktu perjalanan. Alternatif rute perjalanan dilakukan dengan rekayasa lalu lintas ke jalur lain, bahkan bisa pula dengan pengendalian lalu lintas di jalur itu seperti halnya kebijakan ganjil-genap di Jalan MH Thamrin dan Jenderal Sudirman.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, pembatasan lalu lintas dimungkinkan jika ada angkutan umum yang sesuai standar pelayanan minimum dan kecepatan rata-rata 10 km per jam atau kurang.

Pelintasan di Senen adalah satu dari 19 titik pelintasan sebidang yang diusulkan untuk ditutup Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Penutupan 19 titik itu dipilih karena telah dilengkapi jalur tak sebidang dengan rel, seperti jalan layang ataupun terowongan. (DEA/MKN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 September 2016, di halaman 28 dengan judul "Oktober, Satu Jalur di Pelintasan Senen Ditutup".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com