Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebusan "Tax Amnesty" di Jakarta Utara Capai Rp 7,6 Triliun

Kompas.com - 30/09/2016, 12:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara, Pontas Pane, menyatakan, total tebusan yang didapat dari wajib pajak yang mengikuti program tax amnesty (pengampunan pajak) di Jakarta Utara sampai Jumat (30/9/2016) ini sudah mencapai Rp 7,6 triliun.

"Total uang tebusan yang kami terima sampai hari ini Rp 7,6 trilun," kata Pontas saat ditemui di Kantor Pajak Pratama Sunter, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (30/9/2016).

Nilai itu melebihi prediksi sebelumnya yang diperkirakan hanya sekitar Rp 3,5 triliun.

"Ternyata nasionalisme WP (wajiba pajak) tergugah sehingga melaporkan harta kekayaannya," ujar Pontas.

Total ada 8 kantor pajak di bawah Kanwil Pajak Jakarta Utara. Tujuh di antaranya Kantor Pajak Pratama (KPP) dan satu sisanya Kantor Pajak Madya.

KPP Pluit menjadi kantor pajak dengan pendapatan tebusan terbanyak sampai hari ini.

"Tebusan yang paling besar itu KPP Pluit. Kurang lebih sudah Rp 2,8 triliun sampai hari ini. Itu kurang lebih 45 persen dari pendapatan tebusan di Jakarta Utara sekarang. Habis itu baru KPP Kelapa Gading, Sunter, dan Pademangan," ujar Pontas.

Kepala KPP Sunter, Binsar Pangaribuan, mengatakan, nilai tebusan yang diperoleh KPP Sunter sampai Kamis kemarin sebanyak Rp 1,066 triliun.

"Hari ini mungkin bertambah Rp 100 miliar lagi," kata Binsar di tempat yang sama.

Sudah ada 5.600 WP pada yang ikut program tax amnesty periode pertama ini yang KPP Sunter. Seminggu terakhir, dalam setiap harinya KPP Sunter melayani rata-rata 600 WP yang ikut tax amnesty.

Nilai tebusan yang paling tinggi, yang didapat dari satu WP saja berkisar Rp 30 miliar.

"Sangat penting ikut TA (tax amnesty) karena harta yang belum dilaporkan, dengan adanya TA bisa dapat pengampunan," kata Binsar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com