JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog Dewi Taviana Walida Haroen menilai, jajaran pemerintahan perlu turun tangan untuk mengatasi depresi keluarga miskin.
Dewi menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi depresi dan gangguan jiwa yang dialami Mud (28), ibu yang diduga memutilasi bayinya yang berinisial A (1).
"Tugasnya Departemen Sosial sudah mulai memetakan keluarga-keluarga yang disfungsional, keluarga-keluarga yang di bawah garis kemiskinan, itu harus dicek kejiwaan mereka semua kondisinya," ujar Dewi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/10/2016).
Selain itu, pemerintah juga harus memantau keluarga miskin yang memiliki anak.
"Kita petakan semua kondisi keluarga di bawah sejahtera itu. Kalau memiliki anak kecil semuanya itu dipantau, bagaimana mereka bisa memelihara anaknya," kata dia.
Jika tidak dipantau, Dewi khawatir akan semakin banyak orangtua yang tidak mampu mendidik anaknya dengan baik. Sebabnya, banyak tekanan dan kondisi sosial yang menimpa mereka.
"Diperkirakan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, minimal child abuse atau kekerasan terhadap anak," ucap Dewi. (Baca: Polisi Periksa Psikologis Ibu yang Diduga Memutilasi Anaknya di Cengkareng
Mud (28) diduga memutilasi bayinya di kontrakannya di RT 04 RW 10 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10/2016), karena mengalami stres. Selain itu, ia juga melukai kuping anak perempuannya, KLS (2).