Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHL UPK Badan Air yang Lakukan Pungli Mengaku "Dibekingi" Ormas

Kompas.com - 17/10/2016, 14:16 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana Hakim mengatakan, oknum pekerja harian lepas (PHL) UPK Badan Air yang telah dipecat karena lakukan pungutan tak wajar diduga memiliki "bekingan" salah satu organisasi massa (ormas) yang cukup berpengaruh di Ibu Kota.

Ali menjelaskan, hal itu terungkap saat pihaknya meminta keterangan dari sejumlah PHL yang menjadi korban pungutan tak wajar itu. Para PHL menyampaikan alasan mereka memberikan uang karena intimidasi dari oknum PHL yang sering mengumbar bahwa dirinya merupakan anggota ormas tersebut.

"Mereka (PHL) takut ya, jadi karena ormas itu ada power, jadi mereka enggak bisa terbuka. Jadi takutnya ada sangkut pautnya dengan ormas itu (jika tidak memberikan uang)," ujar Ali saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/10/2016).

Tak hanya itu, dengan merasa dibekingi oleh ormas, oknum PHL itu juga menjadikan dirinya sebagai koordinator para PHL. Padahal, kata Ali, oknum tersebut hanya PHL biasa.

"Mereka itu pekerja biasa tapi pengaruhnya ada di situ. Jadi mereka anggap dirinya koordinator makanya (PHL) enggak mau bantah," ujar Ali.

Kedua oknum PHL itu melakukan pungutan di empat kecamatan di Jakarta Utara. Empat kecamatan itu ialah Kecamatan Tanjung Priok, Kecamatan Kelapa Gading, Kecamatan Pademangan dan Kecamatan Penjaringan.

Ali mengatakan, keduanya melakukan pungutan dengan mendatangi PHL di empat kecamatan itu secara bergantian. Saat ini, ketua regu dan pengawas yang terindikasi membantu memuluskan pungutan kepada PHL telah diturunkan posisinya sebagai PHL biasa.

Sebelumnya, sejumlah PHL UPK Badan Air di Jakarta Utara mengeluhkan pungutan tak wajar yang dilakukan oknum pengawas dan oknum warga.

Para PHL berasalan uang tersebut diberikan karena adanya ancaman bahwa para PHL akan diputus kontraknya dan pemindahan lokasi kerja yang lebih jauh dari lokasi saat ini. Para PHL dipungut uang sebesar Rp 100.000 sejak Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com