Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBWSCC Pertanyakan Status Warga Bukit Duri yang Ajukan Gugatan "Class Action"

Kompas.com - 18/10/2016, 14:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Dalam sidang gugatan kelompok atau class action yang diajukan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, salah satu kuasa hukum pihak tergugat, yaitu Firman Candra dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), mempertanyakan status warga Bukit Duri yang mengajukan gugatan itu.

Sebelumnya, ada tambahan jumlah penggugat dari warga Bukit Duri yang sebelumnya sebanyak 53 orang menjadi 93 orang. Firman mengatakan, pihaknya menyangsikan bahwa sebanyak 93 warga Bukit Duri yang mengajukan gugatan itu merupakan warga Bukit Duri yang terdampak penertiban.

"Kami ingin memastikan warga itu benar (warga Bukit Duri) atau warga lain," kata Firman saat persidangan di PN Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).

Saat menanggapi hal itu, kuasa hukum warga Bukit Duri, yaitu Vera WS Soemarwi, menjelaskan, harusnya hal itu tidak lagi dipermasalahkan karena majelis hakim telah menyetujui tambahan penggugat tersebut dalam sidang pada 6 September 2016.

Vera balik mempertanyakan pernyataan pihak tergugat yang menyebut sebanyak 290 warga dari 360 warga telah menerima dan menempat rusun yang diberikan Pemprov DKI. Vera menilai, ada kejanggalan jumlah warga yang disampaikan pihak tergugat.

"Apakah 290 itu benar-benar warga Bukit Duri yang setuju diberikan rusun? Karena kami punya data tidak semua warga di situ warga Bukit Duri, ada yang ngontrak, tidak punya KTP, PBB," kata Vera.

Ketua Majelis Hakim, Mas'ud, meminta agar pihak tergugat membuktikan jika benar ada penggugat yang bukan merupakan warga Bukit Duri.

"Kalau Anda menyatakan yang menggugat bukan warga, silahkan buktikan," kata Mas'ud.

Awal Agustus lalu, majelis hakim memutuskan untuk menerima gugatan kelompok yang diajukan warga Bukit Duri terhadap kepada Pemprov DKI Jakarta. Gugatan itu dilayangkan pada 10 Mei 2016 ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Ada sekitar 440 rumah milik warga di RW 09, 10, 11, dan 12 yang terdampak penertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com