JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui, pembangunan rumah susun tahun ini tidak mencapai target.
Sebab, menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mendapatkan kontraktor yang baik untuk membangun rusun.
"Daripada kamu terusin (pembangunan), tetapi bocor tahun depan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (20/10/2016).
(Baca juga: Djarot: Pembangunan 10.450 Unit Rusun Dimulai Tahun Depan )
Ahok mengatakan, banyak kontraktor yang menekan Pemprov DKI Jakarta terkait pembangunan rusun.
Kepada Ahok, para kontraktor tersebut mengatakan bahwa Pemprov DKI tidak akan mendapatkan rusun jika menghentikan proyek ini.
"Tapi kalau kami enggak stop, saya dapat rusun jelek, mending saya stop," ujar Ahok.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, ada sejumlah pembangunan rusun yang dihentikan, yakni pembangunan 200 unit di Rusun Cakung Barat, 300 unit di Rusun Jalan Bekasi KM 2, 300 unit di Rusun Marunda, dan 400 unit di Rusun Rawa Bebek.
Oleh karena itu, target pembangunan 10.000 unit rusun tidak bisa tercapai tahun ini.
"Tapi tetap tercapai kok kalau 2.000 sampai 3.000 dapat, 10.000 ya enggak tercapai," ujar Ahok.
(Baca juga: Cara Ahok Hidupkan Denyut Ekonomi Penghuni Rusun Marunda)