Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasetio: Anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot Bisa Bertambah jika Diperlukan

Kompas.com - 21/10/2016, 17:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, tengah mengkaji apakah tim yang dipimpinnya itu memerlukan penambahan anggota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 atau tidak.

Menurut dia, anggota tim bisa saja bertambah apabila ada tokoh yang dianggap berkompeten memenangkan pasangan Ahok-Djarot.

"Kalau kami memerlukan, yang mengerti APBD, ya kami tambah (anggota), atau misalkan mengerti kependudukan, ya kami tambah," kata Prasetio, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/10/2016).

(Baca juga: Dewan Pengarah Tim Pemenangan Ahok-Djarot Nilai Pengunduran Diri Ruhut Sikap Elegan)

Meski demikian, menurut dia, penambahan anggota tim pemenangan ini tentatif.

Sebab, anggota tim pemenangan yang sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta jumlahnya sudah mencapai ratusan.

Sejauh ini, baru Sekjen PPP versi Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, yang ditambahkan ke dalam susunan tim pemenangan Ahok-Djarot.

Dimyati akan berperan sebagai juru bicara. "Kalau untuk sekarang, tim kami masih cukup dengan anggota yang ada," kata Prasetio.

(Baca juga: Sekjen PPP Kubu Djan Faridz Jadi Jubir Ahok-Djarot)

Adapun tim pemenangan Ahok-Djarot didaftarkan ke KPU DKI Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Tim ini terdiri dari kader empat partai politik pengusung Ahok-Djarot, yakni PDI-P, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. 

Selain itu, ada relawan Ahok-Djarot yang juga bergabung dalam tim. Belakangan, PPP versi Muktamar Jakarta resmi menyatakan dukungannya kepada Ahok-Djarot.

Dengan demikian, kader partai berlambang Ka'bah itu juga masuk ke dalam tim pemenangan Ahok-Djarot.

Kompas TV Dualisme Dukungan PPP Jelang Pelaksanaan Pilkada Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com