Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Kampanye, Ahok Malah Mau Gusur Warga di Bantaran Kali Kebagusan

Kompas.com - 31/10/2016, 13:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang saat ini sedang cuti untuk berkampanye pada Pilkada DKI 2017, menilai Kali Kebagusan perlu diperlebar dan dinormalisasi. Namun, pelebaran berarti bahwa akan ada penggusuran rumah warga.

Ahok menyampaikan hal itu saat mendatangi permukiman warga di sekitar Kali Kebagusan di Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).

Dalam kunjungannya itu, ia sempat menemui warga dari rumah ke rumah dan mengadakan dialog. Dari dialog itu, warga melaporkan kepada Ahok bahwa lingkungan tempat tinggal kerap kebanjiran.

"Apalagi kalau hujan gede, Pak," kata salah seorang warga.

Kepada warga, Ahok menyatakan, banjir terjadi karena permukiman warga terlalu dekat dengan kali.

"Kondisinya sama kayak di Kampung Pulo sama Bukit Duri. Jadi tinggalnya di bawah sungai. Makanya kerendem," ujar Ahok.

Ia menilai, pencegahan banjir perlu dilakukan dengan cara melebarkan kali. Namun, konsekuensinya, harus ada rumah yang dibongkar. Warga yang rumahnya tergusur akan disediakan rumah susun sewa.

"Makanya kami minta berapa rumah (dibongkar), nanti dipasangi beton, baru dikeruk," kata Ahok.

Saat mendengar itu, salah seorang warga yang rumahnya tepat di bantaran kali, Salamin (40), meminta agar Ahok tak menggusur permukimannya. Alasannya, banjir yang terjadi di wilayah tersebut bukan banjir rutin seperti yang terjadi di wilayah lain.

"Saya mintanya maunya didalamin aja, Pak. Karena masalahnya banjir kiriman dari Setu Babakan, bukan banjir rutin," kata Salamin.

Namun, Ahok menyatakan pembongkaran rumah warga bukan hanya untuk memperlebar kali tetapi juga untuk mempermudah masuknya alat berat. Ahok menawarkan agar Salamin dan warga lainnya agar bersedia menjual rumahnya.

"Karena sudah milik Bapak, Bapak mau enggak saya beli tanahnya.  Saya ganti supaya warga yang lain ketolong," kata Ahok.

Salamin pun menyatakan bersedia melepas asal dengan harga yang pantas.

"Kalau harga pantas, bangunan dan rumah itu dibayar dengan pantas, tentunya untuk pembangunan Jakarta kami bersedia," kata Salamin.

Setelah berdialog, Ahok langsung meninjau Kali Kebagusan yang berada tepat di samping permukiman warga. Kali Kebagusan sama sekali tidak memiliki turap. Saat kedatangan Ahok, ketinggian permukaan air hanya beberapa sentimeter di bawah lantai rumah warga.

Dalam kunjungannya itu, Ahok didampingi sejumlah anggota tim kampanyenya, di antaranya dua anggota Fraksi PDI-P di DPRD DKI, yaitu Merry Hotma dan Yuke Yurike.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com