Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana Nilai 4 Program Ahok Hanya Ganti "Casing"

Kompas.com - 01/11/2016, 09:52 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, kerap mengkritisi kebijakan lawannya, petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, dengan menilai kebijakan tersebut sebagai lama dan hanya ganti casing.

Selama 31 tahun menempati berbagai posisi di Pemprov DKI Jakarta, Sylviana mengaku tahu segala 'jeroan' birokrasi dan kebijakan-kebijakannya.

Dia kemudian menilai empat program Ahok merupakan kebijakan lama dan hanya ganti casing, yakni RPTRA, Jakarta Smart City, BPTSP, dan KJP.

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan komunitas yang ada di sekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya.

Menurut Sylvi, program ini dulunya bernama Taman Interaktif.

"Kalau sekarang ada RPTRA, ini bukan hanya sekarang. Dulu kita sudah punya, namanya Taman Interaktif. Ini cuma ganti casing. Ini program lama," kata Sylvi di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).

Sylvi menambahkan, Taman Interaktif bahkan sudah ada dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta saat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman dijabat Sarwo Handayani.

Pemprov DKI Jakarta sudah giat untuk melakukan pembangunan Taman Interaktif. Bahkan, Taman Interaktif, kata Sylvi sudah ada sejak Soerjadi Soerdirdja menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kemudian dilanjutkan di zaman Sutiyoso dan Fauzi Bowo.

Sylvi bercerita, Taman Interaktif dulu ada di tingkat RT dan RW. Taman tersebut ada di ruang rumah padat penduduk.

Pemerintah membeli ruang privat seluas 200 meter dan 400 meter. Di dalam Taman Interaktif juga dibuat perpustakaan. Sylvi mencontohkan salah satunya Taman Interaktif di Cikini. Namun, RPTRA sekarang dia akui ada perluasan dan beberapa inovasi.

(Baca: RPTRA Disebut Program Lama yang Ganti "Casing", Ahok Bilang Itu Orisinal)

Adapun Jakarta Smart City adalah penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat lebih baik.

Menurut Sylvi, program kota cerdas sudah ada sebelum Jakarta Smart City. Sylvi menceritakan, pada 2008 dia pernah diminta Fauzi Bowo yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk pergi ke Seoul, Korea Selatan.

Di sana, dia diminta mewakili Pemprov DKI Jakarta untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan delapan negara terkait World e-Governments Organization of Cities and Local Governments (WeGO).

"Yang akhirnya (jadi) Jakarta Smart City. Jadi bukan baru sekarang Jakarta Smart City," kata Sylvi di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com