Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kelompok Damai dan Kelompok Rusuh dalam Demonstrasi 4 November

Kompas.com - 05/11/2016, 14:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengkategorikan pengunjuk rasa di kawasan Istana Presiden pada Jumat (4/11/2016) menjadi kelompok damai dan kelompok rusuh.

"Kami melihat ada kelompok yang ingin damai, tapi ada kelompok yang ingin rusuh," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar di Kompleks Mabes Polri, Sabtu (5/11/2016).

Kelompok yang ingin damai, lanjut Boy, sudah pulang ke rumah masing-masing setelah perwakilan mereka diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mencapai kesepakatan.

Sementara, kelompok yang ingin rusuh, masih bertahan di sekitar Istana meskipun perwakilan mereka sudah diterima pemerintah.

Tak hanya itu, mereka memprovokasi aparat dengan sejumlah aksi anarkis. Salah satu aksi provokasi adalah dengan melempari para petugas dengan menggunakan batu, botol dan pecahan kaca.

Selain itu, ketika hendak dibubarkan, mereka melawan balik dengan cara memukul dengan bambu runcing. Salah satu pelaku kerusuhan sempat tertangkap kamera polisi. Boy menunjukkan foto pelaku itu.

"Ini salah satu contoh saja (sambil menunjukkan foto salah satu pelaku kerusuhan). Tapi tidak hanya satu orang ini saja yang menyerang dengan bambu runcing. Ada juga yang pakai botol, batu, segala macam dilempar," ujar Boy.

"Ini adalah contoh kecil momen memprovokasi yang dilakukan terus menerus. Apakah ini bagian dari unjuk rasa yang dilakukan para ulama? Atau elemen lain yang memang dengan sengaja datang untuk menciptakan kerusuhan?" lanjut dia.

Sejauh ini, sebanyak 10 orang demonstran ditangkap dan diperiksa. Sejauh ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Usia mereka beragam, mulai dari yang paling muda 16 tahun hingga 38 tahun. Kesepuluh orang yang diduga provokator itu kebanyakan bukan berasal dari Jakarta. Mereka berasal dari NTB dan berbagai daerah di Pulau Jawa.

"Soal status hukum, nanti kita lihat, apakah ada unsur pidana atau tidak," ujar Boy.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa menuntut proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penodaan agama, Jumat kemarin, berujung rusuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com