Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ahok-Djarot Laporkan Gangguan Kampanye ke Bawaslu

Kompas.com - 09/11/2016, 21:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, melaporkan dugaan perampasan hak kampanye yang terjadi di Jakarta Barat.

Tim kampanye itu melaporkan kejadian tersebut ke kantor Badan Pengawas Pemilu DKI, di Jalan Danau Agung 3, Sunter, Jakarta Utara.

Pantauan Kompas.com, Rabu (9/11/2016), tim pemenangan Ahok-Djarot itu tiba di Kantor Bawaslu DKI sekitar pukul 20.00.

Anggota tim sukses Ahok-Djarot yang terlihat datang dalam pembuatan pelaporan tersebut salah satunya adalah Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andriano. Wibi diterima Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti.

"Kami dari tim sukses Bapak Basuki-Djarot, pada malam hari ini ingin melaporkan beberapa dugaan penghalang-halangan pada paslon kami," kata Wibi, kepada Ketua Bawaslu DKI.

(Baca: Ini Alasan Massa Berspanduk Menolak "Blusukan" Djarot di Kedoya)

Wibi menyatakan, pihaknya ingin menggunakan hak sebagai pasangan calon agar dapat berkampanye dengan aman dan lancar, tanpa ada penolakan.

Apalagi, penolakan yang terjadi di Jakarta Barat hari ini, lanjut Wibi, diduga bukan dari masyarakat sekitar.

"Dugaannya bukan masyarakat sekitar, namun ada mobilisasi dari wilayah lain ke wilayah tertentu untuk menghalangi kampanye dengan baik paslon kami di wilayah tersebut," ujar Wibi.

(Baca: Bawaslu Sebut Warga Bisa Laporkan Gangguan Kampanye ke Polisi)

Dalam laporan itu, tim Ahok-Djarot melaporkan kejadian penghalangan kampanye di depan Rumah Haji Saman, di Kembangan Utara dan di perkampungan di Kembangan Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ketua Bawaslu DKI, Mimah menanyakan, status pelapor. Sebab, syarat pelapor ada tiga, pertama pemilih DKI, pemantau pemilu, atau paslon atau tim kampanyenya.

"Berarti Bapak-bapak ini tim kampanye paslon ya. Administrasinya diisi, nanti diserahkan bukti-bukti yang dimaksud," ujar Mimah.

Kompas TV Pasca Ditolak, Pengamanan Kampanye Ahok Diperketat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com