Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Bantah BLS Program Bagi-bagi Uang

Kompas.com - 13/11/2016, 21:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan tak sedikit orang mengatakan bantuan langsung sementara (BLS) sebagai program bagi-bagi uang. Ia juga mengatakan BLS kerap disebut program tak mendidik.

"Saya tidak setuju dengan pendapat itu," kata Agus saat pidato politik di GOR Jakarta Utara, Minggu (13/11/2016).

Agus beralasan BLS merupakan amanah konstitusi. Pemerintah, kata dia, harus bertanggung jawab terhadap warga miskin.

Selain itu, program ini juga memiliki target dan bersifat sementara. BLS dipastikan akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan.

"Sementara ini diberikan supaya mereka menjadi lebih berdaya, sehingga mampu menolong dirinya sendiri," kata dia.

Saat mereka menolong diri sendiri, maka Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan bantuan tak langsung.

Di sisi lain, Agus mengatakan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, dan India, BLS juga diterapkan.

Program ini dikenal dengan berbagai nama, mulai dari direct cash transfer, food subsidy, atau food stamp.

"Agar menjamin BLS diterima oleh pihak yang benar-benar membutuhkan, maka program ini harus dijalankan melalui mekanisme, sistem yang akuntabel dan transparan," katanya.

Agus yakin bila program ini dijalankan secara tepat sasaran, kemiskinan dapat diturunkan dari 3,75 persen menjadi 2,75 persen dalam lima tahun mendatang.

Di sisi lain, lebarnya kesenjangan juga akan dipersempit. Indikator kesenjangan akan turun dari 0,41 persen menjadi 0,35 persen dalam lima tahun mendatang.

"Intinya mari kita kurangi tingkat ketimpangan antara mereka yang di atas dan di bawah," kata dia.

Agus Harimurti Yudhoyono sebelumnya mengatakan dirinya sudah mempersiapkan dana bantuan langsung sementara (BLS) untuk setiap keluarga miskin per tahun.

Dana BLS itu sekitar Rp 650 miliar per tahun. Ada pun dana itu akan dialokasikan kepada 128.000 keluarga miskin.

"Setiap keluarga miskin tersebut dapat menerima BLS sebesar Rp 5 juta per tahun atau lebih dari Rp 400.00 per bulan," kata Agus saat pidato politik di Jakarta Utara, Minggu (13/11/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com