Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Omeli Relawan gara-gara Pendukungnya Tak Bisa Antre

Kompas.com - 23/11/2016, 12:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan calon gubernur DKI Jakarta nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tampak kewalahan meladeni warga pendukung yang ingin berfoto dengan Ahok di rumah relawan, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).

Hal ini karena banyak warga yang tak sabaran dan nekat naik ke atas panggung tanpa mengantri. Kondisi ini sempat membuat Ahok mengomeli para relawannya.

Situasi bermula karena adanya kesalahpahaman antara relawan dan para pendukung saat sesi dialog belum berakhir.

Setiap harinya, Ahok membuka sesi dialog dengan pendukungnya dari pukul 08.00 hingga pukul 10.30 WIB. Setelah sesi dialog, acara akan dilanjutkan dengan dibukanya sesi foto bersama dari pukul 10.30 hingga 11.30 WIB.

Namun pada hari ini, relawan salah menyampaikan pengumuman ke pendukung. Mereka menyebut jika Ahok akan meninggalkan lokasi pada pukul 10.30 WIB. Sontak pengumuman itu membuat pendukung langsung menyerbu Ahok ke atas panggung.

Relawan akhirnya kewalahan. Berkali-kali mereka meminta agar para pendukung untuk tertib.

"Ibu-ibu jangan dorong. Ini panggungnya rapuh. Ada waktunya untuk foto-foto ini buat yang melapor dulu," kata pemandu acara, Clara Tampubolon. (Baca: Relawan Ahok-Djarot Nyanyikan Lagu "Maju Tak Gentar")

Namun, Ahok justru mengomeli relawannya. Ia meminta agar relawan tidak mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan lokasi pukul 10.30 WIB.

"Panitia jangan lemparkan isu yang seolah-olah saya mau pergi. Bilang saya mau pergi 10.30 WIB itu salah. 10.30 WIB itu dimulai untuk sesi foto," ujar Ahok.

Suasana di Rumah Lembang terpantau sangat padat. Jumlah warga pendukung yang datang diperkirakan lebih banyak dari biasanya. Hal itu terlihat dari adanya pendukung yang sampai memadati teras dan halaman rumah.

"Jadi kita masih punya waktu satu jam untuk foto. Kalau panitia bilang saya pukul 10.30 WIB pergi, ya jelas diserbu," kata Ahok.

Kompas TV Relawan Ahok Lapor Kejanggalan Survei KedaiKOPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com