Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Chip" di Paspor Elektronik, Ini Cara Merawatnya agar Tetap Awet

Kompas.com - 23/11/2016, 18:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Memiliki paspor elektronik berarti perlu merawatnya dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan buku paspor biasa. Penanganan yang berbeda ini dikarenakan ada chip tipis di dalam sampul belakang paspor yang berfungsi sebagai penyimpan data digital, selain identitas yang tertera secara tertulis di balik sampul bagian depan.

"Sebenarnya di paspornya sendiri sudah ditulis di bagian peringatan, bagaimana supaya paspor elektronik jangan sampai rusak. Tapi, memang ada kebiasaan yang tidak disadari dan bisa merusak paspor elektronik, salah satu contohnya kebiasaan menaruh paspor di kantong celana," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Alif Suaidi, saat berbincang dengan Kompas.com di kantornya, Rabu (23/11/2016).

Pemilik paspor elektronik disarankan tidak menaruh paspornya di kantong celana karena dapat membuat paspor tertekuk atau terlipat. Jika paspor elektronik tertekuk, dapat mengakibatkan chip di dalamnya rusak atau tidak bisa dibaca lagi oleh sistem.

Selain itu, kebiasaan yang harus dihindari juga adalah menjepit bagian paspor dengan stapler. Stapler bisa membuat perangkat pendukung selain chip paspor elektronik ikut rusak.

"Jadi di dalam paspor ini bukan cuma ada chip, ada antena sama perangkat kecil-kecil lainnya. Kan sering kita lihat paspor dikasih stapler dijadikan satu dengan tiket pesawat, itu bisa merusak paspor elektronik karena sama juga dengan melobangi paspor," tutur Alif.

Adapun kiat lainnya yang harus diperhatikan telah tertera di setiap paspor elektronik, yaitu tidak boleh dicelupkan ke dalam cairan tertentu dan dibanting. Paspor elektronik juga disarankan untuk tidak ditaruh dalam waktu lama di tempat yang mengeluarkan hawa panas, seperti kulkas, televisi, dan alat elektronik lainnya. (Baca: Kemenkumham Luncurkan Tiga Layanan Mudah Pembuatan Paspor)

Menurut Alif, sangat penting untuk merawat dan menjaga paspor elektronik tetap berfungsi, karena hal tersebut berhubungan dengan seseorang saat sedang bepergian ke luar negeri. Jika ketika diperiksa di Imigrasi bandara tujuan, chip di paspor elektronik tidak terbaca, maka ada kemungkinan yang bersangkutan tidak bisa diizinkan masuk ke negara tersebut.

"Karena sistem pemindaian paspor elektronik itu dilakukan beberapa kali, yaitu dengan memindai chip elektronik, membandingkannya dengan foto dan data diri yang tercetak di sampul depan, dan membandingkan dengan pemiliknya langsung," ujar Alif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com