JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berkunjung ke wilayah Sawah Lio, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/11/2016).
Kedatangannya tersebut untuk berdialog dengan forum majelis taklim seluruh wilayah Tambora.
Sandi, sapaan akrab Sandiaga, tiba sekitar pukul 13.30 WIB dengan mengenakan baju koko berwarna putih dan kopiah di kepalanya.
Begitu tiba di lokasi, relawan Sandi langsung menyambutnya dengan tarian yang diiringi lagu "PPAP (Pen-Pineapple-Apple-Pen)" dari Pikotaro.
Melihat relawannya bergoyang, sontak Sandi mengikuti gerakan tersebut dan ternyata Sandi cukup luwes berjoget mengikuti irama lagu itu.
Melihat Sandi ikut bergoyang, para ibu dari seluruh majelis taklim Tambora yang menghadiri acara tersebut ikut-ikutan bergoyang dan meniru gerakan Sandi.
Usai bergoyang bersama warga, Sandi langsung menyampaikan visi dan misinya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Saat menyampaikan program-program unggulannya, Sandi naik di atas sofa yang disediakan panitia.
"Maaf ibu-ibu saya naik ke kursi nih, biar bisa kelihatan semuanya," ujar Sandi diiringi gelak tawa dari para ibu-ibu tersebut.
Dari atas kursi sofa, Sandi langsung menjelaskan program unggulannya bersama dengan Anies Baswedan.
Salah satu program unggulannya adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang disebutnya memiliki manfaat lebih banyak dibanding program KJP saat ini.
KJP Plus akan terintegrasi dengan KJP dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Jadi, warga bisa mendapatkan KJP dan bisa menikmati uang tunai yang bisa dipakai untuk keperluan sekolah.
"Ini juga bisa untuk ambil tunai, bisa diambil dua kali dalam setahun," ucapnya.
Tak hanya KJP Plus, Sandi juga menjelaskan soal program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus yang digagasnya bersama calon gubernur, Anies Baswedan.
Dengan KJS Plus, Sandi berjanji akan meningkatkan jaminan kesehatan bagi ustaz, ustazah, dan marbut atau penjaga masjid di Jakarta.
Dengan program itu, para pemuka agama di Jakarta diharapkan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan kelas satu di rumah sakit.
"Ini bentuk perhatian lebih dari kami, untuk memuliakan ustaz, ustazah, dan guru-guru agar mendapat jaminan kesehatan," kata Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.