Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe di Kemayoran Ajukan 4 Permintaan kepada Agus Yudhoyono

Kompas.com - 28/11/2016, 14:08 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan perajin tempe tradisional di Sentra Produksi Tempe Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, kedatangan tamu calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Senin (28/11/2016) siang.

Kunjungan Agus dalam rangka menengok komunitas usaha mikro yang juga merupakan salah satu tempat pembuatan tempe tertua di Jakarta. Menurut pantauan Kompas.com, kedatangan Agus disambut ramai para perajin tempe.

Beberapa dari mereka meninggalkan papan tempat membuat tempe sejenak untuk melihat dan mendapatkan kesempatan berfoto dengan Agus. Di sana, Agus banyak berbincang dengan para perajin tempe.

Agus juga sempat mencoba membungkus tumpukan kacang kedelai sebelum diproses menjadi tempe dalam bentuk balok. Beberapa perajin tempe yang mewakili rekan-rekannya berharap, jika Agus memenangi Pilkada DKI Jakarta, ia dapat memberikan empat hal bagi mereka.

"Jika Pak Agus terpilih menjadi gubernur DKI, tolong berikan pinjaman modal untuk pembelian kacang kedelai," kata sejumlah perwakilan tersebut kepada Agus.

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, memberi keterangan kepada media usai berkunjung ke Sentra Produksi Tempe di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

Permintaan kedua, perajin tempe ingin ada pemberian bantuan berupa mesin pemecah kedelai. Bantuan ini dianggap perlu karena para perajin tempe di sana sebelumnya telah dijanjikan oleh pejabat terkait, tetapi alat tersebut hingga saat ini tak kunjung datang.

Para perajin tempe juga meminta Agus untuk membuat kebijakan yang bisa menstabilkan harga kacang kedelai di pasaran. Menurut mereka, rata-rata perajin serupa di Jakarta kesulitan membeli bahan mentah karena harganya yang selalu berubah-ubah, bahkan disebut cenderung mengikuti kurs mata uang asing.

"Keempat, tolong koperasi dihidupkan lagi karena selama ini koperasi tidak lagi menyalurkan kacang kedelai," tutur mereka. (Baca: Berkelakar, Agus Sebut Akan Bangun Rumah Aspirasi Jomblo)

Menanggapi permintaan itu, Agus berjanji akan berupaya untuk mewujudkannya, terutama soal bantuan modal yang sudah ada dalam programnya untuk DKI Jakarta. Bantuan modal itu diyakini Agus bisa membantu para perajin mengembangkan usaha mereka.

"Di sini ada sekitar 30 perajin. Dengan dikembangkannya usaha tempe ini, dapat menyerap tenaga kerja lebih. Sangat rasional juga jika ada bantuan berupa mesin-mesin, selain modal usaha tadi," ujar Agus.

 

Kompas TV Paparkan Visi Misi, Agus Yakin Ekonomi DKI Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com