JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengkhawatirkan nasib tanaman di taman Monumen Nasional setelah aksi doa bersama pada Jumat (2/12/2016) mendatang. Doa bersama itu akan dipusatkan di kawasan Monas.
"Yang saya was-was cuma taman yang rusak," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Berkaca dari aksi damai yang digelar pada 4 November lalu, ada sebanyak 6.600 tanaman yang rusak. Tanaman yang rusak di sepanjang kawasan Istana Merdeka hingga Jalan Medan Merdeka Barat. Sehingga, ia mengimbau demonstran untuk menjaga keindahan taman.
"Menjaga Jakarta juga taman-taman di Monas dan fasilitas yang ada. Karena itu semua adalah milik kita bersama," kata Sumarsono.
Dia menjelaskan, aksi pada 2 Desember bukanlah aksi demonstrasi, melainkan aksi super damai. Dengan demikian, ia berharap tak ada tindak anarkis dari aksi tersebut.
Pemprov DKI Jakarta, kata dia, siap memberi berbagai pelayanan. Mulai dari air minum, air wudhu, toilet dan seluruh fasilitas yang dibutuhkan. Kemudian Pemprov DKI Jakarta juga menyiagakan tim medis, pemadam kebakaran, dan personel Satpol PP DKI Jakarta.
"Mudah-mudahan demonstrasi ini bisa terlayani dengan baik, sehingga menyampaikan aspirasi dengan aman dan nyaman. Intinya kan aspirasi yang semula digembar-gemborkan di media akan menggelar sajadah sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin itu tidak ada, yang ada adalah aksi di kawasan Monas," kata Sumarsono.
Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) sepakat aksi unjuk rasa pada 2 Desember dipusatkan di Monas. GNPF MUI menuntut agar tersangka dugaan penista agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, segera ditahan.
Massa juga akan menuntut kasus Ahok untuk segera dilimpahkan ke pengadilan. Demonstrasi akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.