Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eva: Kalau Enggak Salah, Anggota 3 Majelis Taklim Daftar Mau Ketemu Pak Ahok

Kompas.com - 29/11/2016, 20:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan bahwa ada beberapa anggota majelis taklim di Jakarta yang mendaftar untuk bertemu dengan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

"(Hari) Kamis nanti, saya membawa majelis taklim dari kampung, ingin ketemu Pak Ahok (sapaan Basuki). Jadi sudah ada permintaan itu sebelumnya. Setelah yang hari Kamis, ada beberapa lagi, kalau enggak salah tiga majelis taklim sudah daftar mau ketemu Pak Ahok di Rumah Lembang," kata Eva saat berbincang dengan Kompas.com di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016) petang.

(Baca juga: Empat Hal yang Dipuji Sandiaga dari Pemerintahan Ahok)

Ia mengatakan, keinginan peserta majelis taklim untuk bertemu Ahok ini berawal saat Eva menggelar konsolidasi dengan jajaran ranting PDI-P di daerah Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Saat berbincang dengan para kiai di sana, mereka menyinggung kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki.

"Mereka itu sampai bilang begini ke saya, 'Bu, saya ini Muslim, dan di ajaran Islam, orang sudah minta maaf itu kita wajib memaafkan. Ini saya enggak ngerti, kenapa tetap diminta dipenjara,' begitu," kata Eva menirukan perkataan kiai tersebut. 

"Komentar ini bahkan sama persis antara kiai dan ustaz di satu tempat dengan tempat lain. Mereka juga bilang kalau yang harus disemangatin dan dikuatin itu Ahok, bukan Djarot," sambung Eva.

(Baca juga: Eva: Relawan, Stop Deh ke Rumah Lembang, Terlalu Sering Foto-foto, Tugasmu Itu Cari Suara )

Menanggapi permintaan itu, Eva yang turut mengatur soal kunjungan kelompok warga ke Rumah Lembang ini memastikan akan menampung keinginan warga bertemu dengan Basuki.

Permintaan dari majelis taklim seperti ini juga dinilai Eva sebagai contoh bahwa sebenarnya banyak warga Jakarta yang peduli dan simpati terhadap Basuki.

"Mereka kasihan karena Pak Ahok di-bully, sampai begitu. Ternyata di satu sisi, memang benar di-bully itu ada hikmahnya juga," ujar Eva.

Kompas TV Artis dan Ahok-Djarot Lakukan "Mannequin Challenge"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com