Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Oknum Polisi Diduga Mencabuli Anak Berusia 13 Tahun

Kompas.com - 01/12/2016, 06:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang oknum anggota Polres Kepulauan Seribu, Brigadir H diduga mencabuli anak berusia 13 tahun. Polda Metro Jaya saat ini tengah memproses kasus tersebut.

"Kasusnya ditangani Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, tersangka sudah diperiksa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/11/2016).

Argo menjelaskan, selain akan diproses tindak pidana umumnya, H juga akan akan dikenai sanksi internal Polri jika terbukti melakukan hal memalukan itu. Dia memastikan, polisi akan mengusut kasus tersebut.

"Yang bersangkutan masih diperiksa dan akan ditahan," ucap Raden.

Ternyata, keluarga korban tak hanya melaporkan kejadian tersebut ke polisi saja. Mereka juga melapor hal itu ke Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras).

Ketua Divisi Bidang Hukum dan HAM Kontras, Elang Yayan mengatakan keluarga korban melaporkan kasus tersebut pada 4 November 2016.

Ia menjelaskan, pada awalnya korban diperkosa delapan orang temannya pada 13 Maret 2016. Akibat pemerkosaan tersebut korban hamil.

Awalnya, korban takut melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Namun, setelah kandungannya makin membesar akhirnya korban didampingi keluarga melapor ke Polres Jakarta Utara pada 13 Juli 2016.

Laporan korban diterima, dengan bukti laporan polisi bernomor LP/884/K/VII/2016/PMJ/ResJU, tanggal 13 Juli 2016.

"Karena kebetulan H ini tetanggaan sama korban, sehingga akhirnya korban diantar oleh H, katanya mau diantar ke Polres Jakarta Utara dan KPAI," ujarnya.

Namun, bukannya membawa korban ke polisi dan KPAI, H malah membawa korban ke kosan rekannya di kawasan Koja, Jakarta Utara. Diduga di lokasi tersebut korban disetubuhi.

Akibat hal tersebut, akhirnya korban melapor ke Kontras. Akhirnya, Kontras menemani korban untuk melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

"Setelah korban melapor, korban mendapatkan intimidasi bahkan pagar rumah korban pun dirusak oleh pelaku, dan untuk kasus ini juga telah kami laporkan," kata Elang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com