Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Polisi Tembak 3 Teroris di Tangsel

Kompas.com - 21/12/2016, 16:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyampaikan alasan polisi menembak Omen, Hilman, dan Irwan, tiga terduga teroris di Babakan, Setu, Tangerang Selatan.

Menurut Tito, tiga terduga teroris itu melawan polisi dengan senjata revolver meskipun sudah diberi peringatan.

"Tim penindakan melakukan operasi, masuk ke dalam, dan kemudian sudah dilakukan warning ke mereka. Namun, mereka lakukan perlawanan dengan senjata revolver," kata Tito.

(Baca juga: Dua Terduga Teroris di Tangsel Diduga Sel Bentukan Bahrun Naim)

Selain itu, kata Tito, penangkapan ketiga orang ini merupakan pengembangan dari aksi teroris yang ditangkap di Bekasi pada dua pekan lalu.

Dian, calon "pengantin" dalam penangkapan teroris di Bekasi, mengarahkan polisi kepada Adam Noor Syaam.

Menurut Tito, Adam menyebut bahwa tiga rekannya yang ditembak itu memiliki bom dan senjata api.

Atas dasar itulah, polisi melakukan penembakan. Selain itu, ketiga teroris itu siap meledakkan bom yang sudah jadi.

"Dengan sangat menyesal dan terpaksa harus dilakukan tindakan tegas karena dia ancaman dapat mematikan petugas sehingga petugas miliki kewenangan melakukan tindakan tegas ke mereka," ujar Tito.

(Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Payakumbuh dan Deli Serdang)

Ia mengatakan, saat ini polisi masih memastikan rumah kontrakan tersebut bersih dari ancaman bom.

Setelah lokasi steril, polisi akan mengangkut ketiga jenazah ke RS Polri, Kramat Jati, untuk diindentifikasi dan dikabarkan ke keluarganya. "Sambil dikembangkan kasusnya," ujar Tito.

Kompas TV Polri: Salah Satu Sasaran Teroris adalah Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com