Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Dibenci karena Potong Anggaran Festival...

Kompas.com - 23/12/2016, 10:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Ahok Akan Kerahkan Tim Pemenangan Demi Sosialisasi Visi Misi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bercerita bahwa banyak orang yang tidak suka dengannya karena sering memotong anggaran festival.

Basuki mengatakan, dulu festival di Jakarta memang menggunakan APBD DKI dengan jumlah miliaran rupiah.

"Memang dulu festival di Jakarta pakai APBD sampai miliaran. Ini kita potong, tapi banyak orang yang enggak senang," ujar Basuki atau Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jumat (23/12/2016).

Ahok memberi beberapa contoh festival yang anggarannya dia potong, misalnya Festival Palang Pintu yang digelar tiap tahun di Kemang. Ahok mengatakan, anggaran yang biasa dikeluarkan sebanyak Rp 2 miliar.

"Lalu ada Festival Kota Tua semalam Rp 10 miliar. Apa enggak gendeng? Terus uangnya ditransfer enggak? Enggak, katanya malah pakai kuitansi," ujar Ahok.

Padahal, anggaran tersebut seharusnya disalurkan dengan cara ditransfer sehingga Pemprov DKI bisa memantau penggunaan anggarannya.

Meski demikian, Ahok mengatakan, tidak semua kegiatan kesenian dipotong anggarannya. Gedung Kesenian Jakarta merupakan salah satu yang mendapatkan anggaran dari Pemprov DKI karena sebelumnya tidak memiliki dana. Ahok pun meminta mereka menggelar kegiatan minimal satu bulan sekali.

"Jadi ada hal yang perlu kita subsidi, ada hal yang enggak," ujar Ahok.

Selain itu, Ahok juga menargetkan kawasan Monas, Lapangan Banteng, Gedung GKJ di Pasar Baru, hingga Kota Tua harus bagus dan rapi. Dengan demikian, warga yang ingin melakukan kegiatan seni dan budaya di lokasi-lokasi itu merasa nyaman.

Ahok juga sering mengajak pegawai DKI untuk menonton film nasional bersama-sama. Ahok mengatakan, semua itu merupakan bentuk dukungannya terhadap perkembangan seni dan budaya di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com