Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Otopsi untuk Ungkap Penyebab Tewasnya Korban Penyekapan di Pulomas

Kompas.com - 27/12/2016, 19:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya enam penghuni yang disekap di kamar mandi sebuah rumah mewah di nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Prabowo menyebut hasil otopsi-lah yang akan mengungkap penyebab kematian korban.

"Kami ingin ketahui meninggalnya kenapa. Jadi meninggalnya (diketahui), dari hasil otopsi, dari dokter. Maka kami bawa enam jenazah tersebut ke RS Polri Kramatjati," kata Kombes Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/12/2016).

Enam jenazah yang dibungkus dengan kantong mayat berwarna oranye tersebut dibawa keluar dari rumah nomor 7A, Pulomas, Jakarta Timur, sekitar pukul 16.00 WIB. Argo yang sempat melihat kondisi keenam jenazah itu menyebut, keenamnya terbujur kaku saat ditemukan.

Ada darah di dalam kamar mandi dan pakaian yang dikenakan para korban. Argo tak bisa memastikan adanya luka tusuk di tubuh para korban.

"Ada luka sayatan (di tubuh Dodi)," kata Argo. (Baca: Pengakuan Warga yang Dobrak Kamar Mandi Korban Pembunuhan di Pulomas)

Argo menjelaskan, selama disekap di kamar mandi berukuran kira-kira 1,5 x 1,5 meter, 11 orang yang ada di dalamnya mencoba bertahan hidup. Ketika didobrak pagi ini, kesebelasnya saling menumpuk di dalam sana. Argo belum mengetahui kapan hasil otopsi akan selesai.

"Nanti kita tunggu saja. Kan enam mayat, jadi pelan-pelan proses otopsinya" ujarnya.

Kompas TV Polisi Bawa 6 Jenazah Korban Perampokan Sadis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com