Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pak Basuki Terlambat Mengonsep Pasar Tradisional Terintegrasi dengan Rusun

Kompas.com - 29/12/2016, 18:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa konsep pasar tradisional di Jakarta saat ini belum sempurna.

Sebab, kehadiran pasar tradisional belum terintegrasi dengan permukiman, khususnya rumah susun (rusun).

Konsep semacam itu masih dalam tahap perencanaan Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

(Baca juga: Sandiaga Nilai Peningkatan Alokasi Anggaran DPRD Belum Jadi Prioritas)

Sandiaga mengatakan, konsep pasar terintegrasi dengan hunian itu sudah lebih dulu diterapkan di Singapura.

"Pak Basuki mungkin terlambat mengonsep ini (pasar tradisional terintegrasi dengan rusun)," kata Sandiaga di Halim, Jakarta Timur, Kamis (28/12/2016).

Berdasarkan pengalaman Sandiaga selama mengunjungi beberapa rusun di Jakarta, ia belum menemukan adanya pasar yang terintegrasi dengan hunian vertikal tersebut. 

Keberadaan pasar tradisional, kata dia, justru jauh dari rusun. Selain itu, lantai dasar dari rusun juga belum dimanfaatkan secara maksimal.

Padahal, menurut Sandiaga, lokasi itu bisa dimanfaatkan untuk pasar yang merupakan tempat aktivitas sosial dan berusaha. "Di bawah Anies-Sandi akan dibuat terintegrasi," kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengaku sudah memiliki strategi untuk integrasi antara pasar tradisional dan rusun.

Pasar akan dibuat dekat dengan rusun dan memprioritaskan penghuni untuk menjadi pedagang di pasar tersebut.

"Pasar tradisional hadir dengan pengelolaan secara berkeadilan. Masyarakat di sekitar itu diberikan kesempatan," kata dia.

(Baca juga: Sandiaga: Kalau Gubernur Tak Diganti, Warga Melarat Makin Melarat)

Sandiaga akan lebih dulu melakukan pemetaan terkait permintaan, jumlah kepala keluarga, hingga pola belanja.

Selain itu, ia akan mengintegrasikan program tersebut dengan program prioritas, One Kecamatan-One Center Entrepreneur (OK-OCE).

"OK-OCE ini suatu platform sinergi yang bisa memastikan pasar tradisional dibutuhkan di daerah tertentu dan tak akan kosong," kata dia.

Kompas TV Ahok Ibadah Natal di Gereja Dekat Rumahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com