JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku cukup terpengaruh akibat perampokan dan pembunuhan Pulomas. Saat bertandang ke rumah orangtuanya di Jalan Galuh II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pagi ini, Jumat (30/12/2016).
"Tadi saya datang ke rumah itu udah ada satpam, dikunci, digembok," kata Sandiaga di Jakarta Barat, Jumat.
Sandiaga yang heran pun bertanya ke ibunya mengapa penjagaan rumah semakin ketat. Kata sang ibunda, Mien Rachman Uno, sejak terbongkarnya modus perampokan rumah mewah yang menewaskan 11 orang di Pulomas, Mien yang berusia 75 takut ia dan suaminya bernasib sama.
"Dia bilang 'Mama gimana kalau dibekuk, kan udah tua berdua sama Papa?' tapi ibuku independent woman, masih kerja, cuma takut aja kalau ada komplotan Pulomas di Kebayoran Baru," ujar Sandiaga.
Sandiaga sendiri juga tinggal di sebuah rumah mewah di Jalan Pulombangkeng. Setidaknya dua satpam selalu berjaga di depan gerbang rumahnya. Kendati demikian, Sandiaga mengatakan jasa keamanan bukanlah solusi untuk jaminan keamanan. (Baca: Perampok di Pulomas Sempat "Patroli" Sehari Sebelum Beraksi)
Sandiaga menyebut pemberdayaan RT dan RW seperti siskamling (sistem keamanan lingkungan) jauh lebih bermanfaat untuk menghalau tindak kejahatan di lingkungan.
"Di RT dan RW bisa sebenarnya lebih diberdayakan," ujar Sandiaga.