Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Kedua Kubu Pendemo pada Sidang Ahok Diminta Jaga Ketertiban

Kompas.com - 03/01/2017, 10:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan memerintahkan agar massa kedua kubu yang berunjuk rasa di lokasi sidang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Kantor Kementerian Pertanian, mundur dan menempati tempat yang sudah disediakan, Selasa (3/1/2017).

Ada dua kubu pengunjuk rasa, yakni kubu pro dan kontra terhadap Ahok. Iwan menyampaikan hal itu lantaran massa dari kedua kubu tampak mulai maju mendekati pintu masuk Kementerian Pertanian di Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan.

"Saya harap massa di kiri saya dari kelompok GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) tolong untuk massa mundur. Begitu juga massa Ahok mundur," kata Iwan lewat pengeras suara di atas mobil komando, Jakarta Selatan.

(Baca juga: Ada Demo Sidang Ahok di Kementan, Transjakarta Tetap Melintas )

Iwan meminta agar para komando masing-masing kubu untuk mengajak massanya mundur.

Dia berharap agar massa turut serta menjaga ketertiban dalam unjuk rasa pada sidang Ahok ini.

Iwan juga memerintahkan anak buahnya agar sedikit demi sedikit membuat mundur kedua massa.

"Lakukan orasi yang tidak menggunakan kalimat provokasi dan memancung situasi," kata Iwan.

(Baca juga: Sudah Dipindah ke Kementan, Pengunjung Sidang Ahok Tetap Dibatasi)

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara kembali menggelar sidang kasus penodaan agama Ahok, Selasa (3/1/2017).

Agenda sidang akan mendengar keterangan dari saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU).

Kesaksian itu penting untuk membuktikan dakwaan JPU serta meyakinkan majelis hakim memvonis Ahok terkait kasus dugaan penodaan agama.

Kompas TV Adu Mulut Antara Massa Pro dan Kontra Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com