Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Rumah di Balekambang Terpasang Stiker Agus-Sylvi

Kompas.com - 05/01/2017, 12:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan stiker pasangan cagub-cawagub Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pendataan pemilih diprotes oleh seorang pemilik akun Facebook Pataresia Tetty pada 29 Desember 2017.

Tetty merupakan warga Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. Karena protes, kini stiker Agus-Sylvi di rumahnya telah dicopot.

Pantauan Kompas.com, Kamis (5/1/2017), selain rumah Tetty, banyak rumah warga lainnya di Balekambang juga dipasang stiker Agus-Sylvi dan belum dicopot. Mereka mengaku tidak keberatan dengan pemasangan stiker tersebut.

"Ya, yang namanya pasang stiker mah enggak keberatan. Kalo pasang namanya juga cuma pasang. Kalo pilih mah gimana nanti," ujar salah satu warga Balekambang, Subairi (41), kepada Kompas.com.

Subairi menyebut pemasangan stiker tersebut dilakukan pekan lalu.

Warga Balekambang lainnya, Ismawati (45), juga mengaku rumahnya dipasang stiker Agus-Sylvi sejak pekan lalu. Ismawati menyebut, orang yang memasang stiker itu bukan petugas jumantik bernama Kamayanti yang memasang stiker di rumah Tetty. Ismawati mengaku tidak keberatan.

"Enggak apa-apa kok, enggak ngaruh. Kita kan milih enggak ada yang tahu," kata Ismawati.

Saat dipasang stiker Agus-Sylvi, Ismawati ditanya jumlah pemilih di rumahnya dan nomor ponsel. Namun, Ismawati mengaku tidak khawatir data tersebut akan disalahgunakan karena tidak ada dokumen tertentu yang dia serahkan kepada pemasang stiker, seperti KTP atau Kartu Keluarga (KK).

Selain stiker Agus-Sylvi, Ismawati juga menyebut mendapat stiker pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Bedanya, stiker Anies-Sandi tidak langsung dipasang di jendela rumah oleh orang yang memberi stiker tersebut.

"Aku juga dikasih stiker Anies, tapi enggak tahu ada di mana. Namanya orang kampanye. Yang punya rumah kan belum tentu milih," ucapnya.

Dul (43), warga lainnya, juga tidak keberatan rumahnya dipasang stiker Agus-Sylvi ataupun cagub-cawagub lainnya. Dia tidak ingin gaduh dengan adanya stiker dipasang di rumah.

"Enggak keberatan sih, tinggal pasang aja. Kalo keberatan gampang, tinggal robek kok. Di lapangan dibikin mudah aja," ucap Dul.

Thesya (27) juga sepakat dengan ucapan Dul. Dia tidak mempermasalahkan adanya pemasangan stiker. Thesya menceritakan, kakak iparnya yang keberatan malah langsung mencopot stiker tersebut.

"Kakak ipar saya enggak setuju, ya langsung dikeletekin (dicopot) aja. Kan milih tergantung kita, bukan tergantung apa yang ditempel di rumah kita," kata Thesya.

Tetty menulis pengalamannya didatangi orang yang mengaku petugas kelurahan yang mendata daftar pemilih dan berujung pemasangan stiker Agus-Sylvi. 

Belakangan, petugas jumantik itu diketahui mengaku sebagai relawan Agus-Sylvi. Namun, tim pemenangan Agus-Sylvi membantah hal tersebut.

Tulisan Tetty di Facebook-nya itu menjadi viral karena dia protes dengan adanya pendataan dan pemasangan stiker tersebut. Tetty khawatir pendataan itu disalahgunakan.

Kompas TV Agus Ingin Meraih Hati Rakyat Saat Hari Pencoblosan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com