JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat menyinggung data kenaikan jumlah penumpang Transjakarta dalam acara debat tadi malam. Sandiaga ingin menyampaikan bahwa belum banyak orang kaya yang mau menaiki transportasi umum.
"Kami lihat bagaimana Transjakarta sudah meningkat dari segi kapasitasnya. Tapi dari segi jumlah penumpang, naiknya baru 6 persen," ujar Sandiaga di Hotel Bidaraka, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
"Pelanggan kami naik 20 persen lebih dibandingkan 2015 lalu," ujar Humas PT Transjakarta, Wibowo, kepada Kompas.com, Sabtu (14/1/2017).
Wibowo menyampaikan, jumlah pelanggan Transjakarta pada tahun 2016 adalah sebesar 123,73 juta orang. Sementara itu, pada tahun 2015, jumlah penumpang Transjakarta 102,95 juta orang. Dengan demikian, kenaikan pelanggan Transjakarta sebesar 20,78 juta orang.
Pembahasan soal jumlah penumpang Transjakarta ini disinggung dalam debat ketika Sandiaga menjawab pertanyaan calon wakil gubernur nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat. Djarot mempertanyakan program moratorium mobil mewah yang dicetuskan oleh Sandiaga.
Menurut Djarot, program itu tidak berpengaruh dalam mengurangi kemacetan. Sandiaga pun menjelaskan bahwa tujuan dari program ini untuk mengajak orang kaya agar mau naik transportasi umum.
Sandiaga mengatakan, program ini bisa memicu agar orang kaya mau menaiki kendaraan umum.
Terkait hal tersebut, Djarot mengatakan sistem transportasi di Jakarta menggunakan subsidi silang. Subsidi tiket bus Transjakarta menggunakan pajak mobil mewah yang dilarang Sandiaga.
Menurut Djarot, cara untuk mengajak orang kaya naik transportasi umum bukan dengan moratorium itu. Melainkan dengan menerapkan jalan berbayar atau ERP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.