JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono tak mau ambil pusing soal sindiran dari rivalnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal "rumah apung".
Menurut Agus, Ahok tak mengerti apa konteks yang sedang ia bicarakan pada saat itu.
"Tapi biasa dalam politik ada bagian yang dipenggal-penggal dicoba dibikin kesan yang lucu atau aneh begitu. Biasa, saya enggak ada masalah, saya hanya tersenyum saja, tapi geli juga dengan upaya-upaya seperti itu," ujar Agus di Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).
Agus menegaskan, rumah apung bukan merupakan program yang akan digagasnya. Saat itu, Agus hanya memberikan contoh penataan kota tanpa menggusur, tetapi itu bukan programnya.
"Saya mengatakan itu sebagai ilustrasi konsep. Jadi jika ada orang yang tidak tahu konsep rumah apung, ya salahkan mereka sendiri. Itu sudah banyak dilakukan di negara-negara lain," kata Agus.
Meski sering disindir soal rumah apung, Agus mengaku hal itu sama sekali tidak mengganggu pikirannya.
Ia tetap yakin program-program yang dia tawarkan bersama Sylviana Murni akan sangat baik untuk warga Jakarta.
"Saya tetap yakin dengan program-program unggulan yang saya tawarkan dan khususnya dalam rangka mengatasi kekumuhan. Menata tanpa harus menggusur," ucap dia.
Dalam debat kemarin, Ahok merasa heran mengenai bagaimana caranya mengatasi permasalahan banjir jika tidak merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Ahok pun menyindir Agus dan Sylviana Murni, yang mengatakan tidak akan menggusur permukiman warga. Malahan, kata Ahok, Agus ingin membuat permukiman warga terapung.
"Bu Sylvi saya suka bingung waktu datang ke Krukut pada Januari dia bilang, warga harus cerdas, kita menata, sementara pasangan calon gubernur bilang kita tidak menggusur, kita ingin membuat rumahnya terapung," tutur Ahok, Jumat malam.
Ahok meminta agar pasangan calon gubernur yang bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta ini agar bisa mencerdaskan para warga. Dia meminta warga jangan dibohongi hanya karena ingin dipilih.