Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Survei LSI Menarik karena Muncul Setelah Debat...

Kompas.com - 17/01/2017, 15:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, menganggap hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis per hari ini sebagai hal menarik.

Dalam survei tersebut, tingkat elektabilitas Anies dan Sandiaga Uno, pasangannya, menempati posisi paling bawah dengan perolehan 21,4 persen responden. Bahkan, peneliti LSI menyebut pasangan Anies-Sandi akan tersingkir di putaran pertama Pilkada jika nanti hasilnya sesuai dengan rilis survei tersebut.

"Ya menarik ya. Ya saya juga dengar pas lagi di jalan tadi. Menurut saya itu menarik, dan kita lihat saja nanti hasilnya," kata Anies saat ditemui di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (17/1/2017).

Anies juga menyoroti momen rilis survei dari LSI yang muncul tidak lama setelah debat publik pertama terselenggara. Debat publik yang dimaksud adalah yang diadakan KPUD DKI Jakarta pada Jumat (13/1/2017) lalu.

"Justru, menurut saya, survei ini muncul setelah debat, kenapa ya kira-kira? Kenapa ya? Menurut saya justru malah kami melihat, dan kami punya datanya, justru posisi kami makin baik sekarang," ujar Anies.

LSI pimpinan Denny JA merilis survei terbaru terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Survei dilakukan itu pada 5-11 Januari 2017. Hasilnya, pasangan cagub-cawagub nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memiliki elektabilitas 36,7 persen.

Kemudian, pasangan cagub-cawagub nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dipilih oleh 32,6 persen responden, sementara pasangan nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 21,4 persen.

"Ada yang rahasia atau belum memutuskan atau belum memilih sebanyak 9,3 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, tadi siang.

Dengan adanya hasil survei tersebut, Ardian mengatakan, yang kemungkinan tersingkir pada putaran pertama ialah Anies-Sandi. Selisih elektabilitas mereka dibandingkan dua pasangan penantangnya di atas 10 persen.

"Selisih Agus terhadap Anies maupun Ahok terhadap Anies sudah double digit atau di atas 10 persen sehingga jika memang pilkada hari ini, Anies tersingkir di putaran pertama, even misalnya yang 9,3 persen ini semuanya ke Anies-Sandi," kata Ardian.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 880 responden dengan cara tatap muka menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan FGD. Metode penelitian yang digunakan ialah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,4 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.

Kompas TV Survei Kembali Sebut Elektabilitas Agus-Sylviana Meninggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com