Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pengacara Ahok Tanyakan Latar Belakang Saksi

Kompas.com - 19/01/2017, 19:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Humphrey Djemat, kuasa hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkap alasan kuasa hukum menanyakan latar belakang saksi yang hadir dalam persidangan.

Menurut Humphrey, tujuannya untuk memastikan bahwa saksi yang hadir harus bebas, jujur dan obyektif sesuai Pasal 185 KUHAP bahwa keterangan saksi bebas, jujur, dan obyektif.

"Justru di situ penting menanyakan latar belakangnya, karena kalau (saksi) ditanyakan isi pidato Pak Ahok, semuanya jawab seragam. Tapi begitu ditanya profil, baru terbuka," kata Humphrey, saat jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).

(Baca: Ini Sosok Saksi Pelapor yang Dihadirkan dalam Sidang Ahok Hari Ini)

Setelah ditanya soal profil, kata Humphrey, diketahui ada dua saksi yang berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta. Pertama saksi Gus Joy mengaku dalam persidangan sebagai relawan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Bisa saja dia bilang saya enggak ada kaitan. Tapi kami bisa punya dugaan dong," ujar Humphrey.

(Baca: Pengacara: Satu Saksi pada Sidang Ahok merupakan Pendukung Agus-Sylvi)

Kedua, Muhammad Burhanuddin mengaku pernah menjadi pengacara kader Partai Demokrat. Hakim, kata Humphrey, tidak melarang pengacara Ahok menanyakan latar belakang saksi.

"Pernah tanya sekali, saya jawab, berkaitan dengan Pasal 185, Pak Hakim," ujar Humphrey.

Dia menilai, kasus Ahok terkesan dipaksakan karena adanya desakan dari kelompok tertentu. Dari waktu Ahok ditetapkan sebagai tersangka sampai masuk persidangan, prosesnya begitu cepat.

"Kenapa ada trial by the mob, ini karena ada pilkada," ujar Humphrey.

Kompas TV 6 Saksi Akan Diperiksa di Sidang Keenam Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com