Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Cagub-Cawagub DKI Adu Yel di Lokasi Debat

Kompas.com - 27/01/2017, 19:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pendukung tiga pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta adu yel di dalam lokasi debat, Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.

Di sana, sudah dipisahkan kumpulan pendukung paslon nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, di posisi paling kiri.

Kemudian pendukung paslon nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, di posisi tengah, dan pendukung paslon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berada di posisi paling kanan.

"Agus Sylvi.. Agus Sylvi.. Agus Sylvi nomor satu. Agus Sylvi.. Agus Sylvi nomor satu," seru pendukung Agus-Sylvi.

Lalu pendukung Ahok-Djarot menyerukan "Bongkar.. Bongkar.. Bongkar..."

Seruan itu juga diucapkan saat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar memasuki lokasi debat.

"Kerja.. Kerja.. Kerja.. Menang," seru pendukung Ahok-Djarot.

Sementara pendukung Anies-Sandi menyerukan "Hu.. Hu.. Hu.. Hu..."

Mereka juga menyerukan nama Anies-Sandiaga.

Acara debat dipandu oleh Tina Talisa dan akademisi Eko Prasodjo. Tema debat publik kedua adalah reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan.

Debat kedua cagub-cawagub DKI juga disiarkan di sejumlah stasiun televisi.

Kompas TV Peta Perdebatan Cagub-Cawagub DKI Putaran Kedua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com